webnovel

Tirai Penghalang

Ini hanya cerita sederhana seorang pemuda dalam mencari hal untuk penopang hidupnya. Seperti kebanyakan orang muda lainnya. Mencari pekerjaan, menjalin persahabatan, pencarian jati diri, dan… cinta. Drama keseharian anak manusia yang sudah biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Cerita tentang kehidupan berkeluarga, meski bukan dengan orang tua kandung. Cerita tentang hubungan baik antar kakak dan adik sepupu. Tentang keakraban antar satu dan lain sahabat, meski berbeda warna, rasa, dan asal. Tentang keagungan cinta yang datang tiba-tiba, tidak pernah diharapkan, menghampiri begitu saja dalam kondisi yang tak biasa. Lantas… Bagaimana bila cinta itu ternyata indah? Bagaimana bila ternyata ia begitu tinggi? Dan bagaimana bila ternyata ia begitu berbeda dari diri? Lets find out.

Ando_Ajo · Politique et sciences sociales
Pas assez d’évaluations
223 Chs

Sopan Santun

"Lhaa, emang bener, kok," ujar Sisca seraya terus mengintimidasi Banu dengan mencubit perut laki-laki tersebut. Atau terkadang dengan sengaja menempel-nempelkan dadanya ke tubuh Banu. "Kenapa, sih?"

"Geli gue, tauk!" dengus Banu yang mencoba melepaskan diri dari Sisca. "Jauh-jauh sono. Keganjenan elu!"

Lalu, pintu itu tiba-tiba terbuka dan sosok Pak Ben terlihat di sana.

"Apa yang sedang terjadi di sini?"

Pertanyaan sederhana dengan suara datar itu mampu membuat semua orang terdiam, Banu segera mendekat kepada Pak Ben.

"Pak Ben, maaf," ujar Banu dengan gayanya yang kemayu. "Tuh, si Sisca, keganjenan. Ngeselin banget, deh."

"Udah, udah," ujar Pak Ben melangkah masuk sementara Banu kembali menutup pintu tersebut.

Pak Ben melihat bagaimana kolokannya sikap Sisca sekarang itu, lalu mengernyit melihat temannya Sisca yang masih saja menyedot minuman kotak di tangannya, padahal Pak Ben sudah ada di ruangan itu.

"Siapa dia?" tanya Pak Ben.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com