"Iya, Shari," ujar Irsyad pula. "Silakan."
Shari mengangguk dengan senyuman, dengan tubuh sedikit terbungkuk-bungkuk gadis itu lantas melangkah ke arah pintu samping yang ada di sisi kiri rumah tersebut. Sebab, para wanita memang selalu lebih disibukkan di bagian belakang bila ada cara seperti itu.
Irsyad masih memandang Shari yang berlalu, lalu menghilang di pintu samping belakang itu. Dan barulah pemuda itu kembali masuk ke dalam rumah dari pintu depan yang terbuka lebar.
"Ya udeh, Pak Ustad," ujar Haji Qosim pada Haji Rahman yang sedianya menjadi orang yang akan membimbing seluruh yang hadir untuk sama-sama memanjatkan puji syukur kepada Sang Khaliq.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com