webnovel

Tiga Cinta Sama Sisi

Beni adalah mantan seorang forografer, studionya mengalami musibah kebakaran hebat, yang mengakibatkan usahanya bangkrut. Musibah itu memaksanya pulang dari perantauan, lalu kembali ke kota asalnya, meninggalkan cinta dan segala perjuangannya selama dikota kecil itu. Sekembalinya Beni di kota asalnya, ia bertemu dengan seseorang yang berhasil membuat hari-harinya kembali berwarna cerah. Perempuan itu adalah Bella, seorang vocalis band yang mempunyai karakter kuat. Dengan segudang harapan, ia berusaha untuk melanjutkan hidup dan melupakan kisah di masa lalunya. Tanpa diduga, wanita yang ia cintai di masa lalu itu kembali hadir disaat Beni baru saja menikahi Bella. Bayangan masa lalu kembali hadir. Mengembalikan trauma dan rasa sakitnya diwaktu itu. Bella Istrinya Beni itu baru menyadari, ternyata ia satu kampus dengan Icha, mantan kekasihnya di masa lalu. Mereka dipertemukan melalui sebuah projek pemotretan. Bella dan Icha semakin bertambah akrab, mereka saling menyukai satu sama lain. Melihat keakraban mereka, Beni merasa kikuk dan serba salah. Di suatu event musik, terjadi kejadian yang mengerikan. Bella terluka, hingga membuatnya terkapar di IGD. Ada satu permintaan Bella yang sangat mengejutkan, Beni sama sekali tidak menyangka istrinya itu meminta satu hal yang tidak masuk akal. Bagaimana ya kisah mereka selanjutnya?

elaangpraatamaa · Urbain
Pas assez d’évaluations
314 Chs

Bab 142 - Malam Panas Bella Dan Beni

Bella mengambil gelas kecil di dapur, lalu menuangkan satu sendok serbuk kopi serta gula putih dan lalu menyiramnya dengan air panas.

Setelah mengaduk pelan kopi itu, Bella lalu menuju ke ruang kerja, dimana Beni sedang merekam beberapa riff gitar dengan menggunakan software pengolah data audio digital di kompiternya.

"Sayang, ini kopinya ya,"

Ucap Bella sembari meletakan segelas kopi itu diatas meja kerja Beni, di samping layar monitor yang menampilkan sederet grafik audio hasil rekaman gitar Beni barusan.

Beni lalu melepaskan headset yang menempel di kepalanya itu sesaat kemudia menatap istrinya itu dengan mesra.

"Terima kasih ya sayang."

Seulas senyum menghiasi wajah Beni.

"Semangat ya sayang, aku di ruang tengah ya, nonton tivi sama Chacha.

Ucap Bella, lalu memutarkan badan kembali menuju ruang tengah, duduk berdua bareng Chacha di sofa ruang tengah, menonton televisi.

Beni mengangguk pelan lalu melanjutkan kembali merekam gitar sembari mencari notasi lirik lagu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com