Bahkan sejak beberapa hari lalu ia sudah memimpikan malam ini. Berbagai persiapan dilakukan demi merias kamar agar terlihat romantis. Berharap bisa menjadi momen bahagia yang tak terlupakan.
Ya, tidak sepenuhnya salah. Sebab, malam menyakitkan ini mungkin juga tidak akan terlupakan.
Felisha bingung akan sikap Doni yang mendadak berubah seperti tadi. Padahal sedari awal ia terlihat biasa saja. Mereka bak pasangan pengantin pada umumnya.
Lalu, seperti tersadar jika sebelum meminta maaf Doni sempat menyebut nama wanita lain. Han. Siapa wanita tersebut?
Hingga pergantian pagi menjelang Doni tidak bisa memejamkan matanya. Ia duduk di sofa yang terletak di samping jendela. Sedari tadi yang dilakukan hanya memandangi wajah lelah istrinya. Sesekali masih terdengar isakan yang mungkin pengaruh dari tangisnya tadi.
Entah mengapa, bayangan Hana seolah-olah menghantui pikiran Doni. Sejak kehadiran wanita itu di acara resepsi semalam, dan itu sukses mengacaukan malam pertamanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com