webnovel

The Underachievers (BAHASA)

Gimana jadinya kalau tidak sengaja pindah ke sekolah menengah atas yang tidak wajar? Bagaimana tidak, sekolah ini terdaftar sebagai homeschooling biasa namun berhasil merekrut dan membentuk kelas komunitas yang berisi remaja - remaja dengan talenta dan latar belakang keluarga yang beragam. Mulai dari anak tunggal perusahaan konglomerat, pemenang OSN matematika yang sempat hilang dari publik, jenius IT yang sempat dipenjarakan dari rumah, pekerja kantoran yang masih di bawah umur, ahli bela diri yang sempat terjerat kasus, hingga selebgram dan yiutuber terkenal pun secara diam-diam berada di naungan sekolah itu. Disisi lain, seorang remaja normal yang sejak kecilnya mencicipi kehidupan pahit, telah menjadi definisi nyata dari pepatah 'sudah jatuh tertimpa tangga pula' bernama Noel, tak sengaja pindah ke sekolah itu dan mengubah kesehariannya yang biasa menjadi sesuatu yang tak terduga. Kira-kira, bagaimanakah nasib Noel selanjutnya? . . . . . P R O L O G S e k o l a h . Apa yang kamu pikirkan saat mendengar kata sekolah? . Murid-murid yang menggunakan seragam yang sama? . Belajar selama berjam-jam tiap harinya untuk mempersiapkan satu ujian akhir yang menentukan masa depan? . Namun, tanpa kita ketahui. Ada beberapa sekolah yang jauh dari deskripsi itu. . Sekolah yang bukan sebagai tempat mempersiapkan masa depan, namun sebagai tempat bersandar bagi mereka yang hampir kehilangan harapan. . "THE UNDERACHIEVERS" (para manusia yang memiliki nilai rendah) NOTES: - Tahap On Going. - Mohon dukungannya ya~

LIA_JXY · Politique et sciences sociales
Pas assez d’évaluations
22 Chs

Noel arc: awal yang baru (3)

'Benar juga, rasanya kok mukanya udah ga asing ya? Seperti pernah lihat, dimana ya?' tanyaku dalam hati.

- N e w C h a p t e r-

Author's POV

perkenalan pertama :

siswi dengan potongan rambut pixie cut.

"Hai guys, nama gue Jean Johalim. Kalian bisa manggil gue Jean. Umurku 20 tahun. Kelas 12 IPS. Alasan gue pindah kesini adalah untuk fokus ngejar cita-cita gw yaitu jadi penyanyi, musisi, dan song-writer. Oiya, jangan lupa follow akun dustagramku ya gaes." salam Jean Jo.

'Oh! Aku ingat sekarang, Jean Jo si selebgram yang lagi terkenal karena cover lagunya yang lebih bagus dari penyanyi asli. John selalu menceritakan betapa nge-fansnya dia dengan Jean Jo.' Batin Noel

perkenalan kedua:

siswi yang tadinya nonton tablet sambil menggunakan light stick.

"Anyyeong yorobun! Bangawoyo! Namaku, Endah Sari Ayu Pranama.Kalian bisa manggil Aku Eun Sa Yoo biar kedengaran kek koreaan dikit.Umurku tahun ini 16 tahun. Jurusan: IPA. Kelas:11. Alasan pindah kesini? Karena mau berfokus ke hobi juga. Kamsahamnida!"

(A/N: kalo mau tau cocokloginya, Endah= Eun, Sari= Sa, Ayu= Yoo. Terciptalah nama: Eun Sa Yoo)

'Pranama? Pranama academy? Bukannya itu nama perusahaan pengelola kursus ternama ya? Biaya buat masuk les nya aja bisa melebihi uang sekolah.' Batin Noel

perkenalan ketiga:

siswi yang tadi melambai kecil

"Hai, namaku Lea Tan. Panggilanku biasanya si baperan, tapi untuk formalitas, kamu bisa memanggilku Lea. 16 tahun. Jurusan: IPA, Kelas: 11. Alasanku pindah kesini adalah untuk menyalurkan waktu untuk hobi. Sekian."

Tiba - tiba seorang cewek berambut panjang yang baru saja membuka pintu, menyela acara perkenalan ini, "mengejar hobi dan cita-cita? kalau mau bohong alasannya kreatifan dik-"

Belum selesai berbicara, cewek itu dipotong oleh siswa lain.

perkenalan keempat:

siswa yang rambutnya dicat biru.

"Hei, nama gue Eden Jun. Panggilnya Eden.Umur 16. Kelas 11 IPA dan alasan pindah gue sama persis dengan yang sebelum-sebelumnya.Done." potong Eden

'Oh... dia yang tadi melototin aku.' Batin Noel

"Oi! Jangan motong kalimat gue!" seru cewek berambut panjang tadi kepada Eden.

"Oh, Neth kok kamu bisa datang ke sini? Bukannya masih di rumah sakit ya?" tanya Pak Sugimin ke cewek berambut panjang tadi.

"Kan aku lebih kuat dibandingkan penyakitku pak" ujar cewek itu dengan senyum bangga

perkenalan kelima:

siswi berambut panjang yg baru datang

"Halo, namaku Jenneth Rachela, kalian bisa memanggilku Neth. Umurku 16 tahun Kelas 11, Jurusan IPS. Alasan pindahku karena aku lebih sering ke Rumah Sakit dibanding ke sekolah. Seperti Jean, aku juga mau promosi, jangan lupa subscribe, like, dan comment di channel yutup ku ya, namanya beautyneth."

Perkenalan ke enam:

siswa klasik yang mengenakan jas

"Selamat sore semuanya, nama saya Hadi Sanjaya. Anda bisa memanggil saya Hadi.Umur saya 15 tahun. Kelas 10 IPS. Alasan saya pindah kesini karena terlalu sibuk bekerja sebagai manager dari Perusahaan Sanjaya News, saya tidak punya waktu untuk pergi ke sekolah formal. Sekian dari saya terima kasih"

'Masih kelas 10 udah ngantor?' Batin Noel

Perkenakan ke tujuh:

siswa yang terlihat seperti anak SMP dan tadinya masih nge-war

"Watssap y'all, nama gue Lucas Lim, n umur gue 13 tahun. Kelas 10 IPA. Alasan gue sekolah disini karena gue smart. Jangan lupa nonton gaming gue di twitch yall!"

Noel's PoV

Mendengarkan perkenalan mereka masing-masing membuatku bertanya kepada diriku sendiri.

'Selama 16 tahun ini aku ngapain aja ya? Rebahan, bermain game PS dengan John, makan, Rebahan lagi, tidur di sekolah. Disaat mereka semua sudah sibuk bekerja, melakukan hobi mereka,menghasilkan uang, aku hanya bersantai-santai dan menikmati hidup.' batinku.

"anak baru?" panggil Pak Sugimin

Aku masih belum bergeming, karena larut dalam pikiran.

"nak baru?" sekali lagi pak sugimin memanggilku.

"O-oh iya, pak?" jawabku sambil gelagapan

"sekarang giliran kamu untuk perkenalan" ucap Pak Sugimin.

'Sekarang giliranku untuk perkenalan, padahal jumlah murid disini sedikit, tapi setelah berdiri didepan kelas rasanya gugup sekali. '

Perkenalan ke delapan: Noel.

"Hai semua, namaku Noel, kalian bisa memanggilku Noel. Umurku 16 tahun. Kelas 11 IPS. Alasan aku pindah kesini karena..."

"karena?" tanya Pak Sugimin

"karena aku difitnah oleh teman sekelasku sebagai siswa cabul yang merekam diam-diam di toilet cewek." kataku sambil menunduk karena malu

Suasana kelas menjadi hening sesaat.

"Kenapa kamu menunduk? selama bukan kamu yang melakukannya tidak alasan bagimu untuk menunduk." ucap Pak Sugimin.

'Bukannya sama saja? Diluar sana juga banyak rumor yang tersebar luas hingga dianggap sebagai fakta' batinku.

Menyadari suasana kelas yang tiba-tiba canggung, Sa yoo tiba-tiba berdiri dengan antusias.

"Oh! Ssaem! Gimana kalo satu jam pelajarannya dipake buat tanya jawab dengan Noel. Perkenalan singkat belum cukup, ya ssaem? " seru Sa Yoo

(A/N: ssaem= singkatan bahasa korea yg artinya guru)

"Ayolah pak, masih pertemuan pertama masa langsung belajar kan ada masa pengenalan lingkungan juga" ujar Jean

"Hah... Baiklah, untuk pertemuan kali ini kelas kita bebas. Kalau Noel gimana? Kamu setuju dengan tanya jawab mereka? Bakal panjang loh" tanya Pak Sugimin pada Noel.

"Iya pak, aku ngikut aja" kataku

'YES! NGGA BELAJAR!' begitulah ekspresi yang terlihat dari wajah nyengir mereka seakan mengatakan hal sama.

"Biar ga makan waktu, bagaimana kalau masing-masing dari kita menanyakan satu pertanyaan?" usul Jenneth

"Oh! Saya setuju dengan usul anda" jawab Hadi

Interview, s t a r t.

"hobi kamu apa? Cita-cita?" tanya Jean

"Hm, hobiku rebahan dan cita-cita untuk saat ini masih belum kepikiran." jawabku

"Elu kok cowok tapi ngomongnya aku kamu?" tanya Lucas

"ini sudah didikan dari bundaku sejak kecil"jawabku

"Kamu rumahnya deket sini ?" tanya Lea

"Agak jauh sih, aku tinggalnya di panti asuhan Beverly" Jawabku

"karena saya tidak pernah ke sekolah formal, saya penasaran. Apakah benar sekolah formal itu menyenangkan karena banyak teman?" Tanya Hadi

"Kalau dulu menurutku sih, menyenangkan. Tiap pulang sekolah aku dan temanku bakal main di lapangan belakang sekolah atau main PS." jawabku

"Oh, Jadi lu itu tipe anak gaul yang banyak temen?" tanya Eden

"Bukan, yang kumaksud sebagai teman itu satu-satunya temanku disekolah itu" Jawabku

"Kalau dilihat dari seragamnya, Kamu pindahan dari SMA Beverly kan?

Kenal sama Kevin gak?" tanya Sa Yoo

Aku awalnya bingung untuk menjawab pertanyaan ini. Mendengar kata 'Kevin' saja membuat hatiku gelisah. Aku takut kalau masalah ini tersebar, pekerjaan bunda yang akan dipermasalahkan.

"tentu saja kenal, dia kan anak gaul." Kataku sambil mencoba untuk tersenyum.

Semakin kesini, pertanyaan mereka semakin mendalam, dan semakin berat pula bagiku untuk menjawabnya dengan wajah datar.

"Back to the topic, katanya kamu punya satu temankan? Kenapa temanmu tidak membantumu di situasi itu? Kan dia bisa jadi saksi bahwa pelakunya bukan kamu." tanya Jenneth

"karena... Dia salah satu penyebab aku bisa difitnah seperti ini."jawabku.

"Kamu sudah berbicara dengan temanmu? Kalian bukan teman yang baru kenalkan? Tidak mungkin dia melakukan hal itu tanpa alasan."tanya Pak Sugimin.

Author's note :

Makasih banyak buat kalian yg udah meluangkan waktu untuk membaca cerita prematur kek gini.

Maaf ya kalo bahasanya kacau atau ceritanya jelek

SANGAT MEMBUTUHKAN SARAN DAN KRITIKAN

Silahkan vote dan komen kalau suka dengan cerita ini :")

LIA_JXYcreators' thoughts