-AUTHOR'S POV-
Kelas baru, semester pertama. Noel, seorang siswa sma bertampang pas-pasan yang telah bersekolah di Beverly National Plus High School baru saja memasuki kelas 11 .
Walaupun Noel bukanlah anak gaul yang terkenal ataupun anak teladan yang pintar, tapi Ia sangat menikmati masa sma-nya. Menurut Noel sekolah hanyalah tempat untuk melepas tawa dan bersenang-senang.
'Toh, juga orang tuaku tidak pernah peduli denganku, mereka kan lebih peduli dengan perkebunan mereka di desa, sampai - sampai harus mengirimku ke kota sendirian dengan uang tak seberapa ini.' batin Noel.
Semenjak SD, Ia dititipkan di panti asuhan kota yg terletak tidak jauh dari sekolah oleh orang tuanya, setiap bulan orang tua Noel akan menitipkan uang kepada kepala panti untuk memberikannya uang jajan yang tak seberapa.
Masa kelamnya itu mulai memudar berkat dukungan dari teman satu-satunya, John dan seiring berjalannya waktu Noel mulai tidak menghiraukan perkataan orang lain. "semua ini pasti akan berlalu" begitulah yang selalu dipikirnya.
Bagai istana pasir yang terhempas ombak, kebahagiaannya sirna setelah melihat papan pengumuman didepan koridor sekolah. Murid - murid yang awalnya berdesakan untuk melihat daftar kelas baru mereka, tiba-tiba berbalik dan memberikan tatapan sinis ke arah Noel, bisikan-bisikan samar yang terdengar jelas memenuhi telinganya seperti masa-masa kelamnya.
Noel pun tak percaya dengan yang dibacanya di pengumuman sekolah. Merasa tidak adil, Ia berlari menuju ruang kepala sekolah.
"Akhirnya kau datang juga nak" kata kepala sekolah sambil memaksakan senyumnya.
"Pak... apa maksudnya pengumuman di depan koridor itu?"
"Saya diskors karna merekam siswi dikamar mandi cewek?"
Di ruangan itu, selain Pak Kepala Sekolah, seorang siswi dengan mata berkaca-kaca duduk termenung dibangku sofa, wajahnya pucat dan matanya sembab.
Kelly namanya, Ia adalah teman sekelas Noel saat kelas 10 dan salah satu siswi yang dikenal cantik seangkatan.
"Ehmm... Begini nak Noel, nak Kelly melapor ke bapak seminggu sebelum masuk kelas 11. Katanya nak Kelly mendapatkan spam rekaman privasi dirinya di toilet siswi sekolah dari orang yang tak dikenal. Setelah para guru menginvestigasi beberapa murid, mereka langsung mengatakan bahwa kamu pelakunya."
"Itukan tuduhan mereka saja. Apakah bapak ada bukti nyata kalo saya yang melakukan hal itu? Bapak tau sendiri kan, dengan latar belakang saya ini, saya tidak mungkin mau melakukan hal senonoh yang bisa mengancam keberadaan saya di sekolah." Ujar Noel yang berusaha untuk meyakinkan.
Kelly yang mendengar pernyataan Noel pun hanya bisa diam, tetesan air matanya mengucur seakan-akan ada kata-kata yang ingin dikeluarkannya namun tak bisa.
Pak kepala sekolah yang bingung bagaimana menjawab pertanyaan Noel hanya bisa gelagapan, beberapa saat terdengar bunyi pintu yang terbuka.
-Kriiiieeeettt-
"N- Nak Kevin, kamu tidak perlu repot-repot datang ke sini. Ini kan bukan kasus kamu"
Sekali lagi Pak Kepala Sekolah memberikan senyum paksa. Tapi berbeda dari senyum paksa yg dilontarkan ke Noel, kali ini dipenuhi rasa canggung dan takut.
'Kevin, kami pernah sekelas beberapa kali di smp begitupula saat kelas 10.
Ia adalah anak paling tajir disekolah juga yang paling berkuasa dirantai pertemanan di kelas 10-A dulu.
Ada rumor yang mengatakan orang tuanya yang mensponsori 70% dari sekolah ini.
Melihat cara pak kepala sekolah bersikap didepan Kevin sepertinya rumor itu benar.' batin Noel
"Yah... Saya dateng buat ngasih bapak bukti kalo Noel yang ngerekam di toilet cewek. Nih... Bapak bisa mendengar kesaksian langsung dari one n only friend nya Noel, si Johny wibu hihihi."
Dengan entengnya Kevin cekikikan didepan Pak Kepala Sekolah dan John hanya bisa menunduk sambil memalingkan wajahnya dari Noel.
Noel masih tak bisa percaya dengan yang dilihatnya. Kenapa Kevin membawa John sebagai bukti?
-Knock-knock- suara ketukan pintu ditengah suasana yang memanas, Wakasek tiba-tiba memanggil Kepala Sekolah.
"Permisi pak kepala sekolah, ada tamu penting yang menunggu bapak di ruang tamu."
Pak kepala sekolah merasa terselamatkan dari situasi panas ini.
"Begini anak-anak, sepertinya ada kesalahpahaman yang terjadi diantara kalian, bagaimana kalau kalian berempat bicarakan dulu. Lalu kita putuskan hasil akhirnya." Tersisalah mereka berempat di ruang kepala sekolah.
"Ckckck....Kell, kan gue udah bilang. Kalo seandainya lu mau jadi pacar gue ntar video nya bakal gue hapus kok. Memangnya dengan ngelapor ke kepsek gini gw bakal takut gitu? Kita bisa jadi 'KK couple'. Gue ganteng, kaya lagi dan lu cantik kurang apalagi coba? Lagi pula gue kan udah tau mengenai lu dari luar-dalemnya yang wow banget hahaha"
Kelly makin terisak mendengar pernyataan Kevin, mendengar Kevin mengatakannya secara to the point membuat Noel marah.
"Hahahaha sudah gila ya, bisa-bisanya kamu ngomong begitu ke perempuan. Kevin, kamu tidak takut ya kalo seandainya suaramu ini direkam?"
"Takut? Memangnya lu pikir Kepsek ga tau kalo gue yang ngerekam?" tantang kevin
"Asal lu tau aja, kalo berita tentang gue ngerekam di toilet siswi kesebar sampai luar, orang tua gue bakal narik sponsor sekolah, otomatis sekolah ini bakalan bangkrut. Anak-anak lain juga tidak akan berani untuk menuduhku, ya kecuali kalo mereka dengan senang hati mau keluar dari rantai pertemanan sih."
"Tapi berbeda dengan gue, teman lu hanya johny wibu, anak yang dibully di kelas 10-B, orang tua lu juga kerjanya jadi orang sawahan di desa kan? Sampai-sampai lu dititipin ke panti asuhan deket sekolah" lanjut kevin
Noel makin emosi mendengar tiap kalimat yang dilontarkannya. Ia berjalan ke arah Kevin dan menarik kerahnya.
"TARIK KEMBALI KATA-KATAMU KEVIN!"
Noel membentak dan menarik kerah baju Kevin.
Emosi tak terhankan sekarang dialami oleh Noel, pembicaraan mengenai orang tua dan panti asuhan adalah hal sensitif baginya.
"Kenapa lu marah ama gue dah? Emang yang gue ngomong salah? Sesuai fakta semua kan? Lu itu harusnya marah sama Johny wibu tau." ujar Kevin sambil mendorong Noel dan memperbaiki kerahnya.
Noel sangat marah terhadap Kevin sampai lupa mengenai keberadaan John.
Sedangkan John hanya bisa diam seribu bahasa sambil menatap ke lantai.
Kevin menepuk-nepuk kepala John sambil berkata, "Baiklah, kalo Johny weeb ga mau bicara. Gue dengan senang hati menjelaskan situasinya."
"Jadi, geng ngumpul gue semasa smp taukan? Mereka tuh sering ngumpul bareng di kelas 10-B yang kebetulan dikelas itu sasaran bully-nya adalah Johny wibu karena lu gaada buat jadi tameng dia. Waktu itu gue lagi bucin-bucinnya sama Kelly, yaudah deh gue rekam diam-diam. Lagi pula alat penyadap kek gitu juga bukan barang ilegal. Karena iseng, gue ngirim ke Kelly hasil video-nya."
"Entah gimana Kelly bisa tau IP address hp gue, untungnya ada johny wibu, jadi gue bisa ngasih hape lama gue ke dia biar dia aja yang jadi tersangkanya."
John tak berkutik seperti meng-iyakan perkataan Kevin.
"Tapi tau ga sih lu? Ternyata walopun Johny kerjanya cuman tau nonton anime dan baca komik, dia licik juga loh. Menurut lu, kenapa Johny wibu ngasih hape gw sebagai hadiah buat ultah lu? Karena prihatin dengan kemiskinan lu?Kaga lah, karena dia sudah tau kalo ada video senonoh di hape gw tapi ga mau kena imbasnya. Gimana rasanya jadi tumbal?" senyum lebar terlihat dari muka Kevin yang menunjukkan kepuasannya.
Noel merasa tak percaya dengan kalimat yang didengarnya.
"Aku dikhianati John? Tidak mungkin. Apakah hubungan pertemanan kami selama 10 tahun sedangkal itu?"
Begitulah yang dipikirkan Noel, tak percaya dengan kalimat yang diucapkan Kevin,
"Yang dibilang Kevin nggak bener kan Jo? Dia yang ngarang ceritanya kan?"
Melihat John yang tak berani berkata apa-apa, Kevin menjadi kesal dan mendorong kepala John dari belakang.
"Heh! Wibu, kalo ditanya jawab dong,walaupun emang bener gue yg ngasih lu hapenya, tapi gue udah ngasih tahu lu tentang isi hape gue. Jangan bikin gue jadi orang jahat dong" jawab kevin sambil menyeringai.
"A-aku ngga tau lagi harus bagaimana selain memberikan hape Kevin ke kamu, Noel. Aku merasa tidak cukup kuat untuk melawan mereka sepertimu. K-kupikir kamu tidak akan lebih tersiksa dariku kalau seandainya aku memberikan hape Kevin ke kamu. Hontouni Gomenasai tomodachi" ucap Johny sambil membungkuk 90°.
"HAHAHAHA Lucu juga si Johny wibu" ujar Kevin.
Noel hanya bisa terdiam setelah mendengar langsung pernyataan John.
Walaupun begitu, kejadian ini tetap terasa tidak adil bagi Noel, Ia yang harus diskors selama seminggu karena dituding sebagai...
"siswa senonoh yang merekam di toilet siswi"
nantinya akan terukir di raport SMA-nya dan Kelly yang harus menanggung rasa malu seumur hidupnya.
"Heh anak panti, jadi keputusan akhirnya gimana? Maukan jadi tumbal? Cuman diskors seminggu kok, lu gak kasian apa sama Johny wibu? Kalo dia yang diskors seminggu ntar masa depannya hancur, mending lu aja."kata Kevin tanpa ada penyesalan.
Author's note :
Makasih banyak buat kalian yg udah meluangkan waktu untuk membaca cerita prematur kek gini.
Maaf ya kalo bahasanya kacau atau ceritanya jelek
SANGAT MEMBUTUHKAN SARAN DAN KRITIKAN
Silahkan vote dan komen kalau suka dengan cerita ini :")