Suara Sofia yang bergetar menanyakan hal tersebut, membuat Illona dan keempat laki-laki yang kini di hadapan mereka menatap ke arah gadis yang gemetar tubuhnya. Tidak lama kemudian suara tawa pun terdengar pecah.
"Astaga, aku tidak tahan!" seru salah seorang dari mereka. Laki-laki itu tertawa terbahak-bahak sembari memegangi perutnya yang sakit karena tertawa.
"Wah, sepertinya kita harus mengubah image lagi di hadapan anak-anak lain," sahut yang lainnya.
Illona sendiri paham betul kenapa mereka seperti itu. Akhirnya, gadis yang sejak tadi murung kembali membuka mulut untuk menjelaskan pada Sofia tentang keempat laki-laki di hadapannya. Ia mengatakan kalau mereka adalah anak-anak baik yang tidak perlu Sofia takuti.
"Aku selalu di sini saat istirahat, bersama mereka." Illona menghadap ke arah Sofia sembari menggenggam tangan gadis itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com