"Katakana pa yang kau lihat?" Tanya Marcus begitu dia kembali ke ruangan dengan cahaya temaram itu.
"Nothing!" Jawab Sheina keras.
"Jangan berbohong padaku!" Marcus berbicara di balik gigi-giginya yang terkatup. Kenangan Sheina terseret pada kejadian dimana Mala dan Nic menculiknya. "Aku tidak tahu siapa kau dan aku bahkan tidak peduli apa yang sedang kau lakukan saat itu." Jawab Sheina. "So let me go." Gadis itu berjalan ke arah pintu dan berbalik saat dia menarik handle pintu berkali-kali dan tak bisa terbuka. "Ini terkunci." Sheina menoleh dan menatap kea rah Marcus yang duduk di kursi dengan satu kakinya bertumpuk di atas kaki yang lainnya.
"It is." Jawab Marcus, dan dengan kesal Sheina menendang pintu itu, tapi bukannya marah, Marcus justru tersenyum.
"Kau tak terlihat seperti gadis dari kalangan terpelajar, tingkahmu arogan." Ujar Marcus.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com