webnovel

The Pureblood Mafia

Lucious Draco Kingstone adalah anak berumur 14 tahun lahir di London dan tinggal di New York dari kecil dia selalu merasa bahwa dia tidak diinginkan oleh keluarganya. Dia memiliki segalanya tapi dia tidak memiliki apa yang dia inginkan dan butuhkan yaitu kasih sayang dari sebuah keluarga. Dia hanya berharap bahwa suatu hari dia memiliki keluarga yang menyayanginya. Dulu Draco adalah anak yang baik dan penolong dia juga ramah kepada siapa pun. Namun sikapnya berubah lama kelamaan karena sikap keluarganya yang selalu memperlakukannya dengan kasar. Semakin lama dia semakin terjun ke dunia gelap itu disanalah dia mendapatkan banyak teman gelap, disaat itulah dia mulai merasa punya orang orang yang cocok dengannya dan mulai menjadi anggota mafia yang paling ditakuti. Disana ia bertemu teman teman baru mafianya. Hidupnya sangat bahagia disana meskipun Ia tak menunjukkan kalau dia bahagia. Semua berjalan dengan lancar pada awalnya tapi lama kelamaan semua menjadi berubah. Semenjak dia menjadi mafia hidupnya berubah. Misteri misteri pun bermunculan. Termasuk misteri dibalik keluarga Kingstone dan jati dirinya sebenarnya. Bahkan misteri tentang masa lalunya yang ia tak ingat. Kemudian setelah mengetahui apa yang terjadi dengan dirinya di masa lalu. Takdir dari masa lalunya kembali memilihnya untuk menjadi pejuang di dunia yang berbeda. Apakah Ia akan tetap menjadi mafia atau mengubah jalannya? Start from 27 May 2019 in wattpad

CillianVillain · Action
Pas assez d’évaluations
76 Chs

Part 18

We are all in the same game just different levels. Dealing with the same hell, just different devils.

"Permisi Mr.Kingstone, Tuan Steven mengirimkan paket ini untuk anda tadi pagi." Ucap salah satu sekretarisnya itu.

"Apa isinya?"

"Saya kurang tahu, Tuan Steven tidak berkata apa apa tentang paket ini, kalau begitu aku permisi dulu."

Segeralah dibuka paket itu lalu ada catatan kecil untuknya.

Charles, aku tidak tahu apa yang kau pikirkan tentang anak anakmu, entah kenapa kau selalu tidak mempedulikan mereka sedikit pun tidak, kau juga tidak pernah ada untuk mereka. Aku hanya berharap kau mempedulikan mereka, memberi kasih sayang dan ada untuk mereka, jadi kuberikan foto foto mereka saat kecil. Untuk mengenang dan mengingat mereka.

Setelah membacanya Charles kemudian langsung membuka amplopnya yang berisi foto tersebut satu demi satu foto, Ia lihat dengan ekspresi yang datarnya.

Setelah melihat semua foto yang diberikan Steven, Charles langsung memasukkan semua fotonya ke dalam lacinya.

***

"Pakai jasmu Drac kita akan pergi ke pesta acara James."

"Pesta? Sekarang? Bagaimana dengan Victoria?"

"Dia juga akan ikut denganku, lagipula ini bukan pesta mafia, kebanyakan yang diundang adalah Kepala CEO dan perusahaan perusahaan besar. Aku sudah bilang padanya tadi."

"Lalu kenapa kau tidak bilang soal pesta ini tadi siang?"

"Karena aku tidak ingin mengganggu waktu libur."

***

"Vincent, sebelum masuk pesta ini aku berharap banyak padamu, di pesta ini akan banyak gadis gadis dan aku harap kau bisa menahannya itu kau mengerti maksudku kan, kau juga sudah berjanji."

"Akan kuusahakan, Ray."

Vincent pun segera masuk ke pesta tersebut, dia mulai melirik semua gadis gadis disana, sampai sampai ia kehilangan Ray.

"Oh fuck, Vincent. Maaf nona nona kupinjam Vincent sebentar."

"Jesus Christ,Vincent sudah kubilang padamu soal gadis gadis."

"Aku hanya berbicara pada mereka."

"Hanya berbicara huh?! Aku sudah mengenalmu sangat lama, aku tahu akibatnya jika kau kelamaan berbicara dengan mereka."

"Baiklah, kalau begitu aku akan dibelakangmu saja."

"Baiklah." Ray memutar bola matanya

"Astaga! Ada apa dengan wajahmu Charlie?"

"Tertabrak mobil kemarin." Jawab Charlie singkat

"Kabar buruk teman teman. James menyuruh kita untuk menampilkan lagu terakhir sebagai penutup acara pestanya mau selesai. Menurutmu lagu apa yang akan kita tampilkan?" Kata Tom

"

Bagaimana kalau lagu I'm Think I'm Okay by Machine Gun Kelly, YUNGBLUD, Travis Barker, kurasa iu cocok untuk Draco juga?" Kata Charlie

"Oh yah ide bagus,liriknya sangat kurasakan dulu, sedikit rock akan lebih bersemangat. Tapi siapa akan bermain musiknya?" Tanya Draco

"Itu mudah kau akan bermain gitarnya, Tom akan bermain drumnya, aku akan bermain keyboard sebagai tambahan dan John bermain bass sebagai tambahan juga, bagaimana menurutmu?"

"Lalu siapa yang akan bernyanyi?"

"Tentu saja kau bagian MGK dan aku bagian YUNGBLUD."

"Kau yakin?"

"Tentu saja, Tom sangat hebat bermain drum begitu pula John dengan bassnya, kau juga pandai bermain gitar elektrik dan kau juga bisa bernyanyi."

"Fine."

"Kalau begitu lebih baik kita latihan dulu."

"Umm... Draco bisakah kau membantu Vincent sebentar, sepertinya dia sedang kesulitan." Kata Charlie saat melihat Vincent digoda oleh beberapa gadis.

"Maaf nona nona Vincent butuh istirahat dulu!" Seru Draco sambil mendorong Vincent ke kamar mandi.

"Terima kasih unuk itu Drac."

"Tak masalah kuberi kau waktu untuk memfokuskan dirimu dulu. Aku akan pergi berlatih."

"Baiklah, tapi bagaimana dengan aku nantinya?"

"Jangan jauh jauh dari Ray." Kata Draco singkat lalu langsung pergi berlatih."

Kemudian Vincent mencuci wajahnya dan berkata pada dirinya sendiri di cermin.

"Baiklah...Vincent kau bisa lakukan ini."

"Kau tidak boleh egois."

"Demi anakmu Vincent."

"Disana hanya ada gadis gadis."

"Kau tidak boleh egois."

"Kau harus setia,sebab kesetian amatlah penting."

"Pikirkan tentang anakmu."

"Apa yang nanti ia katakan kalau ayahnya selalu bermain dengan gadis gadis?"

"Percayalah pada dirimu sendiri Vincent."

"Kau bisa melakukan ini."

Vincent kemudian mengambil nafas dalam dalam menghembuskan keluar dan duduk di samping Ray selama acara di mulai.

***

"Kau siap?" Tanya Tom

"Aku terlahir untuk selalu siap." Seringai Draco

I Think,I'm Okay

Watch me, take a good thing and fuck it all up in one night

Catch me, I'm the one on the run away from the headlights

No sleep, up all week wasting time with people I don't like

I think something's fucking wrong with me

Drown myself in alcohol, that shit never helps at all

I might say some stupid things tonight when you pick up this call

I've been hearing silence on the other side for way too long

I can taste it on my tongue, I can tell that something's wrong but

I guess it's just my life and I can take it if I wanna

But I cannot hide in hills of California

Because these hills have eyes, and I got paranoia

I hurt myself sometimes, is that too scary for you?

Watch me, take a good thing and fuck it all up in one night

Catch me, I'm the one on the run away from the headlights

No sleep, up all week wasting time with people I don't like

I think that something's fucking wrong with me

Roll me up and smoke me, love

And we can fly into the night

Roll me up and smoke me, love

And we can fly into the night

You take drugs (take drugs) to let go (let go)

And figure it all out on your own

Take drugs (take drugs) on gravestones (gravestones)

To figure it all out on your own

Watch me take a good thing and fuck it all up in one night

Catch me, I'm the one on the run away from the headlights

No sleep, up all week wasting time with people I don't like

I think that something's fucking wrong with me

You'll find me alone at midnight

Inside my mind, tryna get things right (something's fucking wrong with me)

They want to keep you calling

So you don't wake in the morning (something's fucking wrong with me)

Goodnight, goodnight

Goodnight, goodnight, yeah

Find me alone at midnight (goodnight)

Inside my mind, tryna get things right (goodnight)

They want to keep you calling (goodnight)

So you don't wake in the morning (goodnight)

Seketika itu juga tepukan dan sorakan para penonton memenuhi ruangan pesta itu.

"Kalian sangat hebat."

"Kalian benar benar menghidupi musiknya."

"Oh, terimakasih."

"Ngomong-ngomong Vincent, bisakah Marvin tinggal sebentar di rumahmu?Dia sedang mabuk, kebanyakan minum Vodka. Kevin sedang mengerjakan musiknya setelah ini. James sendiri juga ada urusan setelah ini."

"Oh ok, baiklah."

***

"Tidurlah di sofa ini dulu Marvin, aku ke toilet sebentar."

Ketika Vincent masih di toilet,Marvin yang mabuk menemukan narkoba berdosis tinggi milik Vincent di lacinya, kemudian menyuntikkan narkoba tersebut pada dirinya, tidak lama kemudian Marvin tergeletak di bawah dan kejang kejang, mulutnya pun mulai mengeluarkan busa. Vincent yang baru saja keluar dari toilet pun belum sadar kalau Marvin kelebihan dosis.

"Marvin seharusnya kau tidur di sofa dulu bukan di lantai."

"Marvin? Marvin?!"

"Oh fuck!! Fuck me!! Fuck me!! Shit!!

Sambil menggendong tubuh Marvin, membawanya ke mobilnya. Lalu Ia pun menelpon temannya sambil, menyetir.

"Ayolah jawab Kay!"

"Ada apa lagi Vincent?"

"Marvin kelebihan dosis, tolong obati dia Kay, aku tidak tau caranya, Dia telah memakai narkoba berdosis tinggi yang aku beli darimu kemarin, aku tidak tahu bagaimana cara menyembuhkannya!!!!"

"Bagaimana bisa kau tidak tahu caranya Vincent?!?!"

"Aku penjual bukan pemakai!!!!!"

"Tidak kau tidak bisa kesini, kau bawa saja dia kerumah sakit Vincent. Jangan bawa dia kesini!!"

"Apa kau gila?!?!? Kau mau aku tertangkap hah!??!"

"Aku tidak mau mempetaruhkan nyawaku Vincent!!!"

"Kau pikir aku juga mau mempertaruhkan nyawaku hah?!?!"

Bruak!

Vincent menabrak tong sampah dekat jalan

"I-itu bukan urusanku Vincent kau sendiri yang melakukannya,itu urusanmu bukan urusanku!!!"

"Pada siapa lagi aku minta tolong hah?!?! Kau adalah satu satunya orang yang tau tentang ini!!!"

"Aku belum pernah melakukan ini sebelumnya!!!! Pelangganku tidak pernah kelebihan dosis, mereka selalu tahu caranya!!!!"

Bruak lagi lagi Vincent menabrak mobil

"Apa!?!?! Kau belum pernah?!?! Oh yang benar saja Kay!!"

"Mau bagaimana lagi Vincent !?!? Selama ini tidak ada yang datang padaku gara gara kelebihan dosis!!"

"For GOD sake Kay! This son of a bitch is James Fallsdeath son!! A Fucking James Fallsdeath Kay!!!"

"Dengar pokoknya,Jangan seret aku dalam masalah ini Vincent!!! Aku tidak mau terlibat!!! Pokoknya jangan bawa dia kesini!!!"

"Aku tidak punya pilihan lain!!!! Begitu pula juga denganmu!!!"

"Hey bagaimana jika dia mati di rumahku, aku juga tidak mau dibunuh oleh James Fallsdeath."

"Jika kau tidak mau membantuku, maka kau juga akan tamat Kay!!!"

"Apa!?!? Jangan bawa di kesini Vincent, aku tidak mau rumahku menjadi rumah mayat!!!"

"Nyawa setiap orang dipertaruhkan disini!!!"

Bruak!

Mobil Vincent menabrak garasi depan Kay.

"What the fuck was that!?!?"

"Vincent kau gila!!! Kau sudah merusak garasi depanku dan sudah kubilang jangan bawa dia kesini!!!"

"Jangan khawatir dengan garasinya aku akan menggantinya!!! Dia ini Marvin fallsdeath!!! Seorang Fallsdeath, jika dia mati maka aku tamat, begitu juga denganmu jadi bantulah aku mengangkat Marvin!!!!"

"Tidak aku tidak akan mengangkatnya Vincent!!! Kau sudah gila!!!"

"Kau mau mati hah!?!? Kau ingin James membunuhku?!?!? Jika dia mati. Pertama James akan membunuhku lalu membunuhmu juga karena kau tidak mau membantuku!!!!"

Seketika itu pula Kay langsung membantu Vincent mengangkat Marvin lalu meletakkannya di sofa.

"Bagaimana ini?!?!"

"Akan kucarikan buku medis tentang ini. Aku belum pernah melakukan ini sebelumnya!!"

"Oh Ya Tuhan bunuhlah aku sekarang!"

"Sialan dimana buku putih medisku!!" Sambil membongkar seluruh barang barangnya

"Persetan dengan bukunya Kay!!!! Cepat lakukan sesuatu!!!"

"Aarrgghh ambil suntikan adrenalin di laci atas!!!""

"Yang mana!?!? Terlalu banyak laci disini!!!"

"Sebelah kiri!!!

"Tidak ada suntikan adrenalin disini!!!

"Paling bawah!!!"

"Lalu kuapakan ini?!?!"

"Suntikkan ke jantungnya!!!"

"Apa kau yakin?!?!"

"Ya tentu saja!!!"

"Bagaimana jika dia mati?!?!"

"Tidak akan ada yang mati jika kau cepat menyuntikkannya ke jantungnya!!!"

"Yang mana jantungnya!!!"

"Yang ini!!!!"

"Kenapa tidak kau saja yang melakukannya!!"

"Apa?!?!?! Tidak!!!! Aku tidak akan melakukannya!!!!"

"Kau saja yang melakukannya!!! Kau lebih tahu daripada aku!!!"

"Dia tanggung jawabmu seharusnya kau yang menyuntiknya!!! Oh Demi Tuhan cepat suntikkan ke jantungnya sebelum dia mati!!!"

"Kau saja yang melakukannya!!!"

"Tidak!!! Kau saja!!!"

"Aku tidak bisa melakukannya!!!"

Aku tidak mau menyuntiknya!!!"

"Ambil ini!!!"

"Tidak!!! Dia tanggung jawabmu Vincent bukan aku!!!"

"Kau yakin dengan ini, lalu apa yang terjadi setelah kusuntikan ini?!?!"

"Dia akan segera bangun!!! Cepat lakukan itu Vincent sebelum Ia mati!!!!"

"Motherfucker!!!! Baiklah dalam hitungan ke tiga aku akan menyuntikkan ini ke jantungnya!!!"

"Satu."

"Dua."

"Tiga."

Jleb!

"Arrgh fuck!" Erang Marvin

Kay langsung mencabut suntik tersebut dari jantung Marvin.

"Kalian benar benar menyiksaku." Ucap Kay

Seketika itu juga Vincent langsung meletakkan tubuhnya ke bawah, Memejamkan matanya.

"Hahhhhhh... Kau membuatku terkena serangan jantung Marvin." Ucap Vincent.

***

Marvin dan Vincent turun dari mobil dengan penuh keringat

"Marvin, kau tidak akan bilang siapa siapa soal tadi kan?"

"Tentu saja tidak."

"Termasuk ayahmu?"

"Jika aku memberitahukannya kepada ayahku, aku yakin aku juga dalam masalah seperti kau."

"Aku tidak yakin jika kau juga dalam masalah seperti aku."

"Oh percayalah padaku Vincent aku tidak akan memberitahukan kepada siapapun."

"Bagus karena aku tidak mau terkena serangan jantung lagi."