"Jaga mulutmu. Kau hanya tahu sebagian, itu pun dari sudut pandangnya. Kau tak punya waktu atau memang tak ingin mencari tahu, setidaknya jangan bicara sembarangan mengenai orang lain. Kau tahu sendiri bagaimana sikap Martin, jangan sok merasa istimewa sebab kau menyandang status sebagai istrinya."
Lyra tersentil oleh ucapan Liora. Penekanan kalimat 'menyandang status' tidak besar, akan tetapi Lyra sakit hati. Tersentil luar dan dalam.
Napas Lyra mulai tidak beraturan. Tak lama setelah itu Lyra pun mengalihkan pandangan sebentar sebelum akhirnya kembali melihat orang di hadapannya.
"Kau jauhi Martin, aku melihatmu sebagai pelakor, sama seperti perempuan yang dekat dengan Martin. Tapi mengenai interaksi kita, aku tidak ingin menganggapmu musuh. Gejolak perasaan manusia aneh, dan aku tidak ingin terbawa perasaan."
Lyra berdiri. Moodnya hancur. Lyra kesal!
***
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com