Cathrine mengikuti arah kepergian Lyra yang disusul Martin. Begitupuan Arsy, perbedaannya, tatapan Arsy kosong.
"Ayo kita lanjut makan." Catherine memecah suasana canggung. Perutnya berontak ingin makan.
"I'm sorry, Lyra," lirih Arsy dalam hati.
"Aku tahu kamu kuat, aku tetap tak akan lepas tanggung jawab. Aku akan menepati janjiku. Bertahan terus, jangan bertahan lebih lama untuk memperpanjang umur, akan tetapi kau memang harus berjuang. Hidup adalah soal bertahan."
Arsy menegakkan tubuh, tangannya benar-benar melepas tangan Stella, membuat Stella lebih tersinggung. Hal itu tidak Stella tunjukkan, ia tidak mau membuat kontroversi depan smeua orang.
"Dia menarik, sayangnya aku juga tak kalah menarik. Yang jelas aku tidak mau hakku diambil orang yang sah-sah punya suami."
Stella bersikap acuh. Ia lanjut makan. Catherine senyum lihat perempuan baru yang dibawa Martin.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com