Gue yang keponya sudah ngalahin tetangga julid ngelihat tetangganya gak kerja tapi duitnya banyak memilih membuntuti mereka, mengecek ke mana mereka akan pergi secara ini bukan jalan menuju parkiran.
Mereka berhenti di depan sebuah toko perhiasan, bang Sul beberapa kali menunjuk ke arah sebuah cincin dan dengan santainya si nenek lampir memasukkan cincinnya ke jari manisnya, aduh kok sesak begini ya? Bang Sul aja gak pernah ngajak gue ke toko perhiasan, bukan, bukan masalah gue pengen dibeliin tapi soal ah sudahlah sulit mengutarakannya.
Perempuan itu mengangkat tangan kirinya memperlihatkan betapa pasnya cincin itu di jari manisnya, mereka nampak serasi dan bahkan terlihat seperti pasangan yang sedang memilih cincin pertunangan.
Gue kok melow begini ya? Rasanya sesak begini, ada rasa pengen nangis juga, ini perasaan baru, baru kali ini gue ngerasa hati gue sesakit ini, apa ini ya yang namanya cemburu?
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com