"Apakah kau bisa lebih cepat sedikit! Ini sudah hampir gelap, aku tak mau kita bermalam di hutan ini!!" Seru keras wanita tersebut kepada pelayannya.
"Maaf, Tuan putri. Memang jalan tercepat untuk pulang adalah dengan melewati hutan ini."
"Bergegaslah! Pokoknya aku mau malam ini kita telah sampai ke istana!"
"Siap, Tuan putri"
Cring!!!~
Bunyi suara kuda gerobak tersebut yang tiba-tiba berentih berjalan.
"Apa yang terjadi, Fahlevi?" Tanya wanita tersebut kepada pelayannya.
"Jangan keluar putri!!!!" Jerit keras pelayannya.
"Apa maksud mu?" Ucap putri tersebut yang membuka pintu gerobaknya.
Disaat ingin keluar dari gerobaknya wanita tersebut langsung kaget, Melihat pelayannya menjadi sandera oleh para bandit yang menyadang perjalanannya.
Dua bandit tersebut telah diposisi siap untuk menggorok kepala pelayan wanita itu. Melihat apa yang terjadi, wanita tersebut langsung terdiam.
"Hehehe...." Tawa salah satu bandit tersebut sambil terus mengacungkan senjatanya di kepala pelayan tersebut.
"Apa yang kalian inginkan!!!! Cepat lepaskan dia!!!" Seru keras wanita tersebut.
"Jika Tuan putri menurut, Maka akan kami lepaskan orang ini"
"Silakan ambil semua apa yang kalian mau, tapi cepat lepaskan dia!!"
"Silahkan beri semua harta yang di gerobak dan di tubuh mu itu!!"
Mendengar permintaan bandit itu, Wanita tersebutpun langsung melepaskan satu persatu perhiasannya dan langsung ingin memberikan kepada para bandit tersebut.
"Jangan!!! Tuan putri!!! Jangan beri mereka!!!" Seru keras pelayan tersebut.
Mendengar suara pelayannya, wanita itu masih tetap ingin memberikan perhiasannya.
"Hey dul, cepat ambil perhiasan tersebut" Ucap bandit tersebut yang menyuruh anak buahnya untuk mengambil perhiasan dari wanita tersebut.
Anak buah bandit tersebut pun langsung menghampiri wanita tersebut untuk mengambil perhiasannya.
Disaat ingin mengambil perhiasannya ada seorang pemuda yang langsung datang.
"Yahalo..." Ucap polos pemuda tersebut yang muncul di balik semak-semak.
Wanita tersebut pun langsung menarik kembali perhiasannya dan langsung mengampiri pemuda tersebut.
"Tolong!!!! Tolong bantu kami!!!" Ucap keras permintaan wanita tersebut dengan pemuda itu.
"Ha??!!" Gerutu bos bandit tersebut sambil menujukan sandera untuk menakuti pemuda itu.
"Maaf... Silakan dilanjutan. Hehehe, Aku cuman kesasar doang." Ucap pemuda tersebut yang langsung ingin pergi.
Mendengar ucapan pemuda tersebut wanita itu pun langsung mengejarnya lagi, dan langsung duduk di tanah berharap pemuda tersebut membantunya.
"Aku Mohon..... Tolong selamatkan pelayan ku...." Ucap wanita tersebut sambil menundukan kepalanya ke tanah.
"Kenapa aku harus ikut campur dengan urusan mu? Dan tidak ada keuntungan apapun yang aku dapatkan jika membantu mu." Ucap santai orang itu.
"Apapun akan ku beri jika kau menyelamatkan pelayan ku itu.... tapi mohon selamatkan dia...."
"Apapun?"
"Iya, Apapun."
"Termasuk tubuhmu?" Ucap pemuda tersebut.
Mendengar ucapannya wanita itu pun langsung kaget dan mengangkatkan lagi kepalanya dari tanah.
"Apa maksudmu!?" Tanya wanita tersebut yang heran.
"Aku ingin kita bercinta, Jika aku berhasil menyelamatkan kalian." Ucap pemuda tersebut yang membungkukkan badannya sambil memegang wajah perempuan tersebut.
"Dasar kurang ajar!!!!" Bentak keras wanita itu sambil menamparkan tangan pemuda tersebut.
Pemuda tersebut pun menarik kembali tangannya dari muka wanita itu dan mencoba berdiri kembali.
"Itu terserah engkau...
tapi menurutku lebih baik kau bercinta dengan ku dari pada kau harus diperkosa giliran dengan dua bandit tersebut."
Dua bandit itu pun langsung tersenyum mendengar ucapan pemuda tersebut barusan, Mereka tidak pernah kepikiran untuk memperkosa perempuan tersebut.
Dan wanita itu langsung kaget mendengar ucapan orang itu, dan langsung jijik melihat para bandit yang langsung tersenyum dengan tiba-tiba.
"Segera putuskan..." Ucap pemuda sambil tersenyum.
Wanita itu bingung mau memilih yang mana. apakah memilih selamat dengan kesuciannya di korbankan, atau memilih untuk dirampok para bandit dan diperkosa giliran.
Semakin berpikir, Semakin membuat wanita tersebut itu berkeringat. Karna dia tidak menyangka harus kehilangan keperawannya sekarang.
"Cepat!" Ucap keras pemuda tersebut yang menyuruh wanita itu untuk memilih.
"Yasudah aku terim....." Ucap wanita itu dengan nada semakin menurun.
"Apa!? Berikan jawaban dengan jelas!"
"Yah.... Kau Boleh mengambil kesucian ku..." Ucap wanita tersebut dengan lantang.
"Bagus... itulah jawaban yang ingin aku dengar"
Pemuda tersebut pun langsung kembali lagi ke gerobak wanita tersebut untuk mengampiri para bandit.
"Gimana ini bos!!??"
"Cepat habisi saja dia!!" Ucap bos bandit tersebut.
Anak buah Bandit itu pun langsung mengeluarkan goloknya dan langsung berlarian sambil mengayunkannya.
Terliat pemuda tersebut tidak ada sedikit pun cemas pada saat bandit tersebut mengeluarkan senjatanya.
Dia terus maju dan mendekati bandit itu yang membawa senjata.
Bandit itu pun langsung menyerang pemuda tersebut sambil berlarian mendekatinya, bukannya dia mangambil posisi menangkis tebasan bandit tersebut, pemuda itu malah diam saja seperti pasrah ingin di tebasnya.
"Apakah kau meremehkan ku anak mudah!!??" Ucap bandit tersebut yang langsung mengayukan senjatanya ke pemuda tersebut.
Melihat bandit tersebut yang langsung mengayukan senjatanya ke dia, dengan santai pemuda itu langsung mengelaknya.
Seakan-akan ada perbedaan waktu antara mereka, yang dimana semua gerakan bandit tersebut terasa lambat oleh mata pemuda tersebut.
Bandit itu pun langsung terjatuh, dia tidak berpikir bahwa pemuda itu bisa mengelak serangan dia dengan mudah.
Pemuda itu pun langsung mengayunkan tangannya dan disaat dia mengayukan tangannya.
Terdengar sebuah Ucapan matra yang dia ucapkan.
Harciv hammer
Tiba-tiba Sebuah aura langsung keluar dari tangannya, semua aura tersebut menyatuh dan membentuk sebuah senjata.
Dan suasana sekitar pun seakan-akan berubah yang menandakan ada sebuah keanehan.
Aura api dan kegelapan menyatuh di tangan pemuda itu, tercipta sebuah Palu yang siap menghantam bandit tersebut.
Pemuda tersebut langsung mengangkat palunya, dan siap untuk menghantam bandit yang terjatuh itu.
Bandit yang terjatuh itupun hanya bisa terdiam, melihat pemuda itu yang ingin mengayunkan palunya kepada dia.
"Tunggu.... tunggu.... aku hanya disur-"
Krast!!~
Belum sempat menyelesaikan pembicaraannya bandit tersebut langsung hancur melebur terkena hantaman palu pemuda itu.
Wanita, pelayan, dan bos bandit tersebut langsung terkejut melihat bandit itu yang langsung menghilang kena pukulan palu pemuda itu.
Setelah memukul bandit itu, Pemuda tersebut pun langsung menatap bos banditnya. terliat bos bandit itu langsung cemas dengan tatapan pemuda itu.
"Jangan mendekat!!!!" Ucap bos bandit tersebut yang langsung mencekik lebih keras kepala pelayan tersebut menggunakan senjatannya.
Di karenakan mata senjata bos bandit tersebut yang semakin mendekati leher palayan, perlahan keluar darah dari lehernya karna gesekan dari senjata bos bandit tersebut.
"Jangan mendekat!!!! Atau tidak kepala orang ini yang menjadi korbannya!!!" Ucap keras bos bandit tersebut yang semakin berjalan mundur untuk melarikan diri.
Mendengar ucapan bandit tersebut pemuda itu masih untuk terus maju mendekatinya.
Bos bandit itu semakin gemetar, disaat pemuda itu semakin mendekati dirinya.
"Sudah ku bilang jangan mendekat!!! Atau kepala orang ini akan ku putuskan!!!" Ucap keras bandit tersebut yang gemetaran.
"Silakan, Putuskan saja." Ucap santai pemuda tersebut.