webnovel

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · Urbain
Pas assez d’évaluations
618 Chs

She's back

"Duduk, Rosa."

Rosa yang baru masuk kedalam ruangan Thomas langsung duduk mengikuti instruksi yang baru saja Thomas berikan padanya.

"Mulai hari ini kau tidak perlu lagi berjaga di ruang IGD, Rosa." Thomas langsung bicara ke inti masalah kenapa dia mengundang Rosa datang ke ruangannya.

"What, kenapa? Apa hasil kerjaku tidak memuaskan?" tanya Rosa panik.

Thomas tersenyum. "Tidak, bukan karena itu. Alasan sebenarnya adalah karena bulan depan kau harus pergi ke kampus untuk melanjutkan program spesialis mu yang tertunda selama satu tahun." Thomas menyodorkan amplop berwarna putih ke arah Rosa.

"Melanjutkan kuliah? Tapi aku tidak mendaftar, lalu bagaimana bisa aku…"

"Lihat dan baca sendiri dokumen yang baru aku berikan padamu, kau akan menemukan semua pertanyaanmu disana." Thomas memotong Rosa sambil tersenyum.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com