webnovel

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · Urbain
Pas assez d’évaluations
618 Chs

Semakin goyah

Moment makan siang yang seharusnya berlangsung dengan penuh tawa berubah menjadi medan perang yang menegangkan, beberapa kali Gina membuat suara dipiringnya. Gina dengan sengaja terus mengiris dagingnya yang sudah terpotong hingga membuat suara yang memekakan telinga saat pisaunya beradu dengan piring. Massimo yang sadar kalau Gina sedang marah hanya bisa diam dan tersenyum kecil tanpa berniat membuka bibirnya. Massimo tahu jika dirinya bersuara, maka amarah Gina akan semakin besar. Karena itu dia memutuskan untuk tetap makan meskipun lidahnya tidak bisa merasakan rasa.

"Apa kau ingin membuat daging sapi itu mati untuk keempat kalinya, sayang?" ucap Massimo pelan, Massimo tidak tahan melihat Gina melampiaskan emosinya pada daging steaknya yang bentuknya kini nyaris seperti daging cincang.

Gina yang sedang dikuasai amarah langsung mengangkat wajahnya, menatap tajam ke arah Massimo. Tangan kanannya yang sedang memegang pisau terlihat bergetar karena kuatnya cengkraman Gina saat ini.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com