webnovel

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · Urbain
Pas assez d’évaluations
618 Chs

Permintaan terakhir

Kantor kedutaan Inggris, 6.30 AM.

Patrick yang sejak tadi malam tidak bisa tidur nyenyak karena banyaknya tugas yang menantinya di kantor, memutuskan untuk datang ke kantor lebih awal. Beberapa security bahkan sampai terkejut ketika melihat Patrick datang.

"Aku bukan hantu, kenapa kalian terkejut seperti itu?" gurau Patrick pelan alih-alih menyapa dua orang security yang berdiri didepan pintu masuk kantor.

"Hari masih sangat pagi sekali, Tuan Davidson," ucap salah seorang security menjawab Patrick.

Patrick tersenyum. "Aku masih memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan secepatnya, karena itu aku memilih berangkat lebih pagi supaya semua tugasku bisa selesai tepat waktu."

"Anda terlalu rajin, Tuan," puji security lainnya pada Patrick.

Patrick terkekeh. "Jangan terlalu memujiku, ya sudah aku masuk kedalam ya."

"Silahkan, Tuan."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com