Dengan mata berkabut Gina melihat Massimo berbicara dengan Thomas yang sedang sibuk dengan beberapa peralatan medisnya, di belakang kedua pria beda usia itu sudah berdiri Martin dan seorang wanita yang tidak asing untuk Gina. Namun karena rasa sakit yang menusuk-nusuk kepalanya, akhirnya Gina kembali memutuskan untuk memejamkan kedua matanya kembali.
"Malnutrisi? Apa-apaan? Mana mungkin istriku sampai malnutrisi, Thomas. Jangan bicara yang tidak-tidak," bentak Massimo keras pada Thomas yang baru saja melaporkan kondisi Gina. "Setiap hari para pelayan tidak pernah telat mengirimkan makanan untuk istriku, makanan yang dibuat untuk istriku juga makanan sehat dari bahan terbaik kualitas tinggi. Jadi sangat tidak masuk akal jika istriku sampai malnutrisi!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com