webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#FATEDLOVE

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · Urbain
Pas assez d’évaluations
618 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#FATEDLOVE

Mafia life

Dominique castle, Napoli, Italia. 20.00 PM

Puluhan pria berpakaian serba hitam berbadan besar nampak berbaris rapi di sepanjang jalan setapak, menyambut kedatangan sang tuan yang baru saja kembali dari Spanyol. Pria dengan jambang yang sedikit lebat berwajah tampan nampak baru saja turun dari mobil limosin yang baru saja menjemputnya di bandara.

Begitu pria itu berjalan, semua pria yang sudah berbaris itu secara spontan menundukkan kepalanya. Memberikan hormat pada sang tuan. Meski pagi hampir menjelang tapi kesigapan para pria itu tak usah diragukan lagi.

"Bentornato, signore" Sapa seorang pria setengah baya berbadan subur.

"Aku kira kau sudah tidur, Damien."

Pria berbadan subur itu tersenyum. "Mana mungkin saya bisa tidur ketika tahu anda akan pulang."

"Jangan berlebihan, aku bukan anak kecil lagi dan juga kau harus menjaga kesehatanmu. Kau lah yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih, bukan aku."

"Mi amor..."