webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#ADVENTURE
#FATEDLOVE

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · Urbain
Pas assez d’évaluations
618 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#ADVENTURE
#FATEDLOVE

Jiwa keibuan Gina

Melihat Gina terus menguap saat sedang menikmati makan paginya di restoran membuat Massimo tersenyum geli.

"Yang belum tidur sejak tadi malam itu aku, sayang. Tapi kenapa kau yang terus menguap?" goda Massimo sambil tersenyum nakal.

Gina yang baru saja menyeka bibirnya dengan sapu tangan langsung memberikan tatapan membunuh pada Massimo yang duduk di depannya tanpa membuka bibirnya, melihat kemarahan yang terpancar dari mata sang istri dengan cepat Massimo mengangkat kedua tangannya ke udara. "No, jangan berikan aku tatapan mengerikan seperti itu sayangku. Aku hanya bergurau."

"Jangan berbicara denganku," sahut Gina ketus.

"Lho kenapa jadi marah? Aku hanya bergurau sayang, lagipula yang aku katakan adalah fakta. Aku memang belum tidur sejak tadi malam," ucap Massimo tanpa rasa bersalah.

"Salahmu sendiri, kenapa tidak tidur!"

"Bagaimana aku bisa tidur jika wanita yang kucintai marah-marah tidak jelas seperti kemarin, hm?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com