webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#FATEDLOVE

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · Urbain
Pas assez d’évaluations
618 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#FATEDLOVE

Back to London?

Massimo mengedip-ngedipkan matanya melihat tampon bersih yang ditunjukkan oleh Gina, selama nyaris tiga puluh dua tahun hidupnya di dunia ini baru sekarang Massimo melihat sebuah benda perlengkapan wanita yang disebut tampon.

"Tidak sakit?"

"Tidak berbahaya?"

"Yakin benda sekecil ini bisa menyerap darah?"

Pertanyaan demi pertanyaan terus keluar dari bibir Massimo begitu Gina menunjukkan tampon padanya, saat Gina akan menyimpan kotak pembungkus tampon bersih itu kembali ke lemari penyimpanan tiba-tiba tangan besar Massimo mencengkram tangannya dengan kuat.

"Apa lagi? Masih belum jelas?"

Massimo menggelengkan kepalanya. "Sejak kapan kau memakai benda semacam ini? Bukankah kemarin kau masih memakai pembalut biasa?"

"Sejak kemarin, setelah Tanya dan Lily memberitahuku keuntungan menggunakan tampon."

"Tanya.. Lily..."

"Kedua teman sekelasku di kampus," ucap Gina pelan, mengingatkan kembali soal kedua temannya itu pada Massimo.