Bram menjadi tegang, sebab saat itu Grisella langsung menangis. Ia yakin betul bahwa tantenya mengalami nasib seperti Wenny, sebab tadi sore ia melihat tantenya belum menampakkan tanda-tanda kehamilannya. Sekarang tahu-tahu ia mendapat kabar tantenya melahirkan. Proses itu sama persis dengan yang di alami oleh Wenny.
"Kalau begitu kita harus cepat-cepat ke sana, Mbak Rara! Ku mohon Mbak Rara mau ikut kami sekarang juga!" paksa Bram tanpa peduli perempuan paranormal itu sebenarnya adalah bibinya sendiri.
Mbak Rara tidak menolak. Sepanjang perjalanan menuju ke rumah Tante Selena, tangis Grisella tidak berkesudahan. Mbak Rara mencoba membujuknya berkali-kali, tapi tangis itu bagaikan sulit untuk di hentikan.
Tante Selena tinggal di sebelah komplek perumahan eksklusif. Rumahnya yang berlantai dua itu mempunyai halaman yang tidak beberapa luas. Tapi halaman itu di jadikan taman yang berumput halus dan tertata dengan asri.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com