Namara menunggu selama beberapa saat lagi sampai akhirnya sosok Tiaria muncul. Dia melangkah masuk dan langsung mendekati Namara. "Bagus kau sudah di sini," ucapnya pelan.
"Ya." Namara mengangguk. "Jadi, apa yang harus aku lakukan sekarang?"
Tiaria menyilangkan tangannya. "Kau sudah siap mengikuti ujian dariku?"
"Tentu," balas Namara dengan tenang. Dia sudah siap dan memiliki kepercayaan diri untuk lolos dari ujian Tiaria. Meskipun sebenarnya dia tidak tahu ujian apa yang akan wanita itu berikan.
"Bagus." Kemudian Tiaria memberikan sebuah batu kecil yang pipih. Warnanya kehijauan seperti batu giok. "Ambil ini. Itu akan menyelamatkanmu dalam keadaan genting."
Namara menerima itu dengan heran. Memangnya ujian seperti apa yang ingin Tiaria berikan?
Pada saat itulah Tiaria membuka pintu menuju halaman belakang. Cahaya emas terang langsung menyeruak masuk ke dalam ruangan. Itu seperti cahaya dari formasi sihir.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com