webnovel

bab

" Apa ?" suara jungkook terlihat bingung.

" Apa ? Oh God ! Aku didepan gedung. Kau dimana ?" tambahku kesal melihat reaksi jungkook. Mengingat kata-kata dan perlakuan nya padaku sejak pertemuan kami untuk kedua kali nya, aku rasa tidak apa-apa bersikap begini. Lagi pula, dia hanya menganggapku sebagai bosnya. Padahal jelas aku mengharapkan lebih dari itu. Ah, mengingatnya lagi membuatku kesal sendiri.

" A-aku diperpustakaan kampus sedang mengerjakan tugas. Maaf Nona, saya kira anda pulang malam." Aku terdiam sesaat. " Dosennya tidak datang, kau tidak melihat pesanku?"

" Saya terlalu fokus mengerjakan tugas. Saya benar-benar minta maaf."

Sekarang aku jadi merasa bersalah, aku tahu dia pasti berusaha keras membagi waktu antara bekerja dan kuliah. Dia harus fokus karena selalu diburu waktu, aku tahu jelas bagaimana rasanya berada dibawah tekanan seperti itu. " Kalau begitu kau bisa lanjut mengerjakan tugasmu. Aku akan menunggu dikafe dekat sini.

" Tidak perlu ! Saya segera menuju kesana, Nona". ujarnya buru-buru.

" Tak apa-apa, jungkook. Tenang saja, aku akan ke kafe naik taksi. Setelah selesai kau bisa--"

" Saya sedang menuju ketempat anda. Tidak apa-apa. Ini sudah tugas saya melayani Nona." Katanya.

Satu kalimat yang membuatku terdiam lagi. " Oh ya," jawabku seadanya dengan gemetar sambil langsung menutupnya. Aku hampir saja lupa kalau semua yang dia lakukan adalah atas nama tugas.

" Kim taeri ! kau sendiri ? mau bergabung ? kami akan pergi berkumpul, minum bersama teman-teman dan para alumni juga." Sapa seorang wanita menepuk bahuku selagi aku menunggu jungkook.

Aku menoleh dan mendapati empat orang wanita yang tak kukenal. Tapi beberapa dari mereka adalah wanita yang biasanya mengajakku bergabung. Mereka teman seangkatan sekaligus sejurusanku, lucu juga aku menyebut kata 'teman' disini. Seperti biasa lagi-lagi aku menggeleng dan tersenyum formalitas. " Maaf, tidak bisa."

bisa ditebak hal berikutnya apa yang akan terjadi. Raut wajah mereka langsung berubah. namun, salah satu dari mereka mulai membuka suara, Dia berkata langsung di depanku, " yak, Nona Muda ! tidak Bisakah sekali saja ikut acara kami? Kau pikir kami mengajak karena apa? karena kami kasihan kau terus-terusan sendiri seperti tak punya teman. lagi pula kalau kau bukan orang kaya, Siapa juga yang mau mengajakmu?"