"Bagaimana rasanya? Enak, kan?" Tanya Emma sembari mengemut permennya. Ia tau Levi tidak terlalu menyukai makanan manis. Namun ia yakin semua orang akan menyukai permen karamel yang sudah menjadi manisan favoritnya sejak kecil.
"Hem," Levi mengangguk pelan. "Rasanya manis, lembut, dan.. hangat."
"Hangat?" Gumam Emma bingung. "Sepertinya kau mulai gila."
"Tidak." Levi menggeleng. "Sepertinya itu adalah perasaanku," lalu ia tertegun, 'Tentang dirimu.' lanjutnya di dalam hati.
Emma menggidik bahu atas keanehan yang Levi tunjukkan. Mungkin pria itu sudah mengantuk dan mulai ngelindur karena sekarang waktu menunjukkan pukul satu pagi.
"Hah.. sepertinya aku memang membutuhkan gula untuk mengisi tenagaku yang sudah terkuras." Rasanya sudah sangat lama hingga Emma lupa bagaimana rasanya menahan lapar. Mungkin ia harus lebih menghargai makanan mulai hari ini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com