Fee merasakan dadanya sesak dan untuk sesaat ia terpaku, tidak tahu harus melakukan apa. Ren meletakkan telepon dan terdengar kembali mengetik sesuatu di laptopnya.
Di saat terakhir, Fee akhirnya memutuskan untuk tidak jadi memberi kejutan dengan masuk lewat jendela besar mereka. Ia berjalan memutar, masuk lewat pintu depan dan langsung menuju ke ruang makan.
Sepuluh menit kemudian Ren tiba di ruang makan. Pria itu menghampiri Fee yang sedang duduk di kursi sambil mengupas buah dan mencium keningnya.
"Kau sudah pulang? Kenapa tidak memberitahuku?" tanya Ren.
Fee menggeleng.
"Aku tidak mau mengganggumu," jawab gadis itu pelan.
"Aku sudah bilang aku tidak boleh diganggu hingga jam makan siang, itu saja. Kau tentu boleh datang kepadaku kapan saja." Ren mengamati Fee dan merasa ada sesuatu yang berbeda dari gadis itu, tetapi ia tidak tahu apa. Akhirnya ia duduk di samping Fee dan bersiap untuk makan siang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com