-POV Nayla-
Seperti Aira, yang menurut perasaan gue, merupakan orang paling tulus sayang sama gue, nyatanya nggak.
Bisa-bisanya dia sandiwara sebegitunya.
Ya Tuhan, ternyata banyak banget orang munafik di sekitar kami.
"Mereka punya alasan dan kepentingan di dalamnya. Jadi, ya begitulah, tak mudah mempercayai siapa pun saat ini, Nayla. Kita harus tetap bersama, jangan bercerai berai."
Gue cuma mengangguk. Saat ini, mungkin cuma kami bertiga aja yang akan saling melindungi. Entahlah, rasanya dunia ini semakin hampa aja. Malam ini, lagi jalan menuju Surabaya, tiba-tiba mobil kita dihadang oleh tujuh mobil, nggak tanggung-tanggung.
Reza sempat tertidur, gue juga agak melayang. Gue rasa Setyo juga ngantuk, makanya sengaja jalan santai, soalnya kalo berhenti bahaya. Tahu-tahunya, udah dicegat aja sama banyak mobil. Mau menghindar, udah nggak ada celah lagi.
Akhirnya, Setyo bangunin Reza.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com