-POV Reza-
"Sudah, sudah. Begini saja. Mungkin kalian bisa duduk agak menjauh sedikit, jika memang masih mau berada di sini. Tidak baik ribut-ribut di depan rezeki."
Saya hanya ingin menyarankan. Jika mereka mau dengar, ya, sukur.
"Ah, udahlah. Malas aku ngurusin ini!" Wanita itu pun akhirnya memilih pergi sendiri ke luar. Ia meninggalkan pacarnya di dalam, berdiam diri saling hadap-hadapan dengan Aira, yang terlihat kurang baik mood-nya.
"Ra, kalau kamu mau menyelesaikan masalah dengan Mas ini, silahkan. Saya dan Indri akan menunggu di sini, kok." Saya menawarkan dengan perasaan biasa saja.
Aira akan menolak, tapi pria itu malah berterima kasih kepada saya.
"Bisa ikut saya sebenyar, Ra."
Menurut saya pria ini sopan. Namun, entah apa yang salah dengan mereka sebelumnya.
"Mau apa lagi sih, loe?" tanya Aira ketus.
"Sebentar aja, setelah itu saya nggak akan ganggu kamu lagi."
Aira menatap ke arah saya, yang sudah duduk kembali. Makanan saya masih belum habis.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com