-POV Reza-
Setyo lalu duduk di sofa ruangan ini. Sementara Nayla kembali duduk di sisi saya.
"Apa kamu tidak mengantuk?" tanya saya iseng kepadanya. Padahal tadi di dekat pintu, ia sampai tersandar dengan terkantuk-kantuk.
"Nggak dong, buat kamu aku akan selalu berjaga. Kamu lapar? Mau aku belikan sesuatu?" Saya tahu, dia juga hanya sedang iseng.
Saya lantas menggeleng. "Tidak, kamu di sini saja, jangan ke mana-mana. Apa sudah bilang Ibu, kalau kamu tak pulang?"
Nayla kemudian menggerakkan kepala ke bawah, sambil mengulas senyum di wajah indahnya itu. Tatapan mata yang mulai meredup kembali, selalu ia nyalangkan dengan terpaksa, kasihan sekali. "Ibu bilang, aku harus jagain kamu, karena kamu aset masa depanku." Dia lantas menarik kedua sisi bibir membentuk lengkungan ke atas, yang memperlihatkan barisan giginya yang sedikit menguning.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com