-POV Nayla-
Gue segera menuju beranda apartemen, nggak ada. Ke mana mereka? Sementara telepon masih tersambung dengan Dendra.
"Buat apa?" tanya gue belagak. Enak aja ngajak ketemuan setelah bikin hidup gue hancur.
Gue baru akan membuka pintu kamar Arka, tapi nggak terkunci, dan mendengar suara-suara Aira dan Arka yang sedang melakukan aktifitas ranjang.
Ah, dasar binal. Baru aja gue bilang, jangan lakukan hal itu dengan suara-suara menjijikkan itu.
Gue dorong pintu itu, dan melihat mereka tengah bergumul tanpa ada kain yang menutupi. Arka yang menghadap ke arah pintu melihat gue. Sedang Aira membelakangi, ia berada di atas Arka, sambil menggoyang tubuhnya dan memeluk, lantas sesekali mereka tampak menautkan bibir satu sama lain.
Arka terus menatap gue dengan tatapan penuh gairahnya. Ia tengah berada dalam aktifitas menyenangkan menurutnya.
"Hmmm."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com