-POV Reza-
"Pak, terima ini, ya. Sebagai bentuk hadiah saya untuk, Bapak."
Saya lalu meraih tangan Pak Damar, yang terlihat enggan menerima uang ini.
"Jangan, Mas. Saya bukan pengemis, saya bercerita hanya untuk mengurangi uneg-uneg saja."
Ia lalu nengembalikan uang itu ke tangan saya.
"Pak, saya ikhlas. Ini hanya sebuah hadiah saja. Karena Bapak mau menerima dan bercerita dengan saya. Tidak ada maksud lain, saya tidak menganggap Bapak pengemis atau apa pun."
Saya kembali menyerahkan uang itu. Kali ini Pak Damar tertunduk pilu. Ia bahkan meneteskan air mata.
"Istri saya sakit, terkena struk, anak laki-laki saya kecelakaan, biasanya dia yang menjadi tulang punggung, sekarang dia harus istirahat, hingga kakinya pulih."
Saya menepuk punggung Pak Damar pelan. Terasa sekali beban hidup itu begitu berat ia pikul, di saat usia tak lagi muda.
"Apa Bapak cuma punya satu anak?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com