-POV Nayla-
"Kalo gaji saya, cuma dua juta delapan ratus, tiga puluh persennya berapa ya, Kak?"
Gue males ngitung, nanya aja deh.
Kakak pemilik rumah diam sejenak, dua detik paling, sambil merem, "Delapan ratus empat puluh ribu sebulan."
Hmmm, rasanya sanggup, gue langsung deal aja.
"Deal, Kak."
Dahlah, nggak perlu banyak mikir. Entar malah disamber orang.
"Oh, Oke. Kapan mau pindahnya?"
Kakak itu tampak terkejut sambil tersenyum denger gue ngomong deal, tadi.
"Besok. Saya bayar sekarang ya, Kak. Saya ke ATM dulu, mau ambil uang, trus balik lagi, langsung banyar delapan ratus empat puluh ribu."
Udah semangat banget ini. Mumpung ada Arka, yang bakalan jemput nanti. Bisa lah, dia nolongin gue.
"Oke, nanti kita serah terima ya."
"Tapi, kalau slip gaji nyusul, Senin, gimana, Kak?"
Gue juga perlu pastikan ini.
"Boleh aja. Kamu, satu kantor dengan Beni 'kan?"
Wah, ternyata dia emang kenal sama Beni, yang dari tadi diam-diam aja.
"Iya, Kak, posisinya juga sama."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com