-POV Reza-
Saya > [Boleh. Saya bahkan berencana akan mengajakmu pergi jalan. Apa kau punya waktu? Besok sore, setelah jam kantor usai, apa kamu bersedia? Saya akan menjemputmu.]
Aira > [Kamu serius dengan ini, Za? Aku mau banget. Aku tunggu kamu di kantor ya, jam lima ya?]
On time sekali dia pulangnya. Begini yang dielu-elukan papa. Rasanya tidak terlalu militan jika dibandingkan Nayla, yang mau bekerja apa saja. Meski, sebenarnya ia sangat pintar. Hanya ... Jika saja, Om Razi tak pernah dihancurkan, dan dilenyapkan. Mungkin, Nayla akan tetap menjadi Nayla yang dulu.
Saya > [Cepat sekali pulangnya, bukankah akan banyak kesibukkan menjelang naik cetak.]
Aira > [Nggak apa-apa, ada Arka yang bisa menghandle segalanya. Oh, iya, Za, kamu sedang ada di mana sekarang? Dan, kapan akan masuk kantor lagi?]
Saya menghela nafas, jika saja Aira tidak berubah pada Nayla, semestinya saya tak perlu merasakan ketidaknyamanan ini di dalam hati.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com