webnovel

Dua Brankar

Éditeur: Wave Literature

Lewat ponsel, Hu Ya mengatakan bahwa ia sudah meninggalkan rumah hantu, jadi siapa yang berdiri di pintu?

Lampu mati, dan kegelapan pun tiba. Tails meringkuk di lemari, dan tubuhnya gemetar tanpa henti. Para karyawan tidak tega mengejarnya. Matanya dipenuhi air mata, dan bibirnya digigit. Ia memeluk kedua tangannya dan tidak membuat terlalu banyak suara dengan napasnya. Panggilan telepon Hu Ya berakhir, dan ponselnya kembali normal. Rumah itu kembali sunyi. 

Beberapa detik kemudian, langkah kaki menunjukkan bahwa seseorang telah memasuki ruangan. Dengan suara sepatu menyapu permukaan berpasir, Tails mendengar setiap langkah dengan jelas.

Freezer pertama yang paling dekat dengan pintu dibuka dengan paksa, dan bau disinfektan melayang keluar.

"Bukan di sini." Suara Hu Ya terdengar berbeda dari biasanya. Ia terdengar sangat tertekan. Lalu, siapa yang bisa menyalahkannya setelah semua yang ia alami?

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com