Farisha menggenggam tangan Usman dengan gemetaran. Tapi ia tidak mengerti, mengapa pria yang berbicara dengannya tahu namanya. Tak terasa, terurai air matanya karena rasa khawatir yang berlebihan. Selama hidupnya, ia hanya memiliki satu orang tua yang menjaganya. Yang selalu ada untuk dirinya. Bagaimana nanti kalau dirinya kehilangan sosok ibu? Mungkin hidupnya akan menjadi semakin kacau.
"Bagaimana ini, Man?" Sambil terisak, dipeganginya telapak tangan Usman. "Apa yang terjadi sama ibu? Apa dia baik-baik saja, skkk! Ya Tuhan ... tolong hambaMu ini, Ya Allah. Semoga tidak terjadi apapun kepada ibu ... huhuhuhuuu ...."
"Tenangkan dirimu ... ku yakin, ibu baik-baik saja. Percaya, semoga beliau baik-baik saja di sana. Mungkin ini hanya salah paham. Mungkin ibu sedang pergi dan kehilangan hapenya. Dan kebetulan yang mengangkat telepon itu orang lain yang sedang sakit dan–"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com