Walaupun Rani tidak berkata demikian, Usman juga akan tetap bekerja di rumah itu. Saatnya bagi Usman untuk kembali ke kebun belakang. Masih dengan keadaan yang belum berubah, ia masih mengenakan celana pendek dan kaos yang sejak tadi menempel padanya. Ia keluar dari dapur dari garasi.
Dasim yang awalnya mengira akan dipecat karena kecelakaan waktu itu, kini ia sedang duduk di teras depan garasi. Tempat itu adalah tempat kesukaan para lelaki yang bekerja di tempat tersebut. Apalagi di sana satpam rumah itu juga bisa berjaga. Mereka melihat Usman yang baru keluar dari dalam gerbang.
"Hei, kamu pasti habis dimarahi oleh mbak Maemunah? Nak, kalau masih ingin kerja di sini, sebaiknya kamu jangan bikin dia marah! Bukan hanya kamu yang kena. Mungkin kami juga tidak bisa lepas dari kesalahan yang kamu perbuat!" keluh sang penjaga rumah. Ia sebenarnya merasa kasihan pada Usman. Tapi itulah sifat orang tua yang tidak ingin diganggu anak yang lebih muda darinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com