Usman merasa lega ketika mertuanya keluar dari kamar. Ia mengambil nafas panjang dan mengeluarkannya perlahan. Hari ini seharusnya dirinya kembali pulang ke swalayan. Karena harus menjaga swalayan untuk bisa mendapatkan gaji.
Sementara Farisha selesai mandi dan segera keluar dengan hanya melilitkan handuk di tubuhnya. Yang jelas terlihat keseksian dari Farisha. Membuat jantung Usman berdebar-debar. Ia tidak ingin melihatnya begitu lama. Tapi ini sudah menjadi hal yang lumrah bagi pasangan suami-istri.
"Eh, kamu ambilkan botol bubuk yang ada di tasku, Man. Di dekat lemari, kayaknya ada tuh, itu bisa buat nyembuhin luka karena gigitan kamu. Kamu bantuin balurin ke punggung aku, yah!" perintah Farisha.
Kembali Usman menelan salivanya. Jadi ia harus melihat tubuh istrinya kembali. Karena diperintah, ia pun menurutinya. Ia membuka tas istrinya lalu mencari apa yang diperintahkan. Ada berbagai alat make-up dan charger. Dan masih banyak lagi. Ia mengambil apa yang diperintahkan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com