webnovel

Tangisan Rindu

"Tak perlu ragu untuk mengucap atau pun memulai. Aku sudah paham dan mengetahuinya sejak dulu. Cinta memang tidak dapat dipaksa, pun aku tak bisa memaksa dirimu agar lulus 'melupa'. Semuanya memiliki hak. Aku berharap padamu, kamu berharap padanya. Biar saja." -o0o- Lupakan saja apa yang sudah terjadi. Miliki seutuhnya tentang apa yang baru kita peroleh saat ini. Karna kesempatan tak mampu didapat untuk yang kedua kali. Jika memang dapat, itu mungkin anugrah. Kita bersyukur saja atas semua yang telah dikehendaki oleh-Nya. Jangan menuntut, atau pun menyesali. Karna semua hal pasti akan indah pada waktunya. Percayalah.

SitiMaisyaroh2_ · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
416 Chs

Menemui Amzar

"Kamu mau kemana hari ini?"

Hamzah memasang arloji di pergelangan tangannya. "Aku harus ke penjara."

"Untuk apa?"

"Menemui Amzar."

Aku terbelalak lalu menghampirinya. "Menemui Amzar? Untuk apa kamu melakukannya?"

"Aku mesti meluruskan semua yang terjadi. Aku akan berbicara baik-baik kepadanya tentang kesalahan apa yang telah aku lakukan pada Amzar sehingga membuatnya membenciku."

"Tapi kondisimu masih kurang sehat, Hamzah. Lagipula meskipun anak buah Amzar sudah tertangkap, tapi anak buah yang kala itu menyiksamu di hutan belum tertangkap. Dia masih menjadi buronan dan entah kenapa, aku merasa kalau dia dikirim oleh Amzar untuk mencelakai kamu lagi."

"Kenapa kamu bisa berpikir seperti itu?" tanya Hamzah.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com