" siapa dia Vira?" tanya Lea yang melihat Vira berbicara akrab dengan tamu pria yang baru di kenalnya.
" dia bernama Edy, dia yang menemukan kartu ku di jalan. dan mengembalikan nya." jelas Vira
Lea mengangguk mengerti dan mulai bekerja kembali.
" bagaimana keputusan mu Vira?" tanya Lea saat mereka bersiap pulang.
"aku mencoba bertahan Lea, demi anak ku. walaupun menyakitkan bagi ku" jawab Vira.
Lea meng hembus nafas kasar nya. " kalau itu keputusan mu. lakukan lah sekuat yang kau miliki Vir" ucap Lea.
Vira menatap kosong kedepan.
Lea melirik temannya yang bimbang. " aku akan selalu mendukung mu apapun keputusan mu Vira." ucap Lea mengusap punggung Vira
Vira menoleh ke arah Lea " terimakasih lea"
*****
"sayang!" sapa Clara saat Alan datang menepati janjinya.
Clara langsung memeluk erat Alan. namun tak ada balasan dari nya.
" apa kau membutuhkanku uang?" tanya Alan tiba-tiba.
Clara terkejut dengan sikap dingin Alan." kenapa kau berbicara seperti itu Alan?" tanya Clara heran dan melepaskan pelukan nya.
" aku tahu apa yang kau inginkan clara.ini ada uang untuk mu. dan aku harap kau tak mengusik hidup ku lagi"ucap Alan
" tapi Alan aku mencintaimu, aku tidak rela jika kau kembali kepada Vira" protes Clara
" sudah berulang kali ku katakan pada mu Clara ini semua kesalahan. aku tergoda Kepadamu hanya karena kebutuhan nafsu ku saja hanya itu dan aku tidak mencintaimu " terang Alan sambil memegang kedua lengan Clara dengan kuat. "untuk apa kau mempertahankan ku? aku ini bukan pria kaya Clara! kau carilah pria di luaran sana yang dapat menghidupi mu" kata Alan dengan emosi.
" lepaskan aku Alan kau menyakiti ku" rintih Clara
Alan tersadar dan segera melepaskan cengkraman tangan nya.
" ini uang untuk mu dan aku harap kau tak mengganggu kehidupan ku lagi" ucap Alan dan melempar amplop putih ke meja lalu pergi dari situ.
Clara memandang kepergian Alan."enak saja, kau ingin lepas begitu saja dari ku. lihat saja Alan, jika aku tidak bisa mendapatkan mu.maka dirimu juga tidak akan bisa kembali ke Vira lagi" sambil mengambil amplop yang berada di atas meja.
Clara membukanya dan menghitung uang di dalam amplop tersebut "lumayan aku bisa membelikan pakaian dan kosmetik" gumam clara tersenyum.
" papa!!" sapa Luna saat melihat Alan masuk kedalam rumah.
Alan segera memeluk Luna " maaf kan papa sayang, papa tidak bisa menepati janji papa tadi" ucap Alan menyesal.
" ini papa bawakan boneka bear untuk mu" ucap Alan memberikan boneka itu kepada Luna.
" wah Terimakasih papa" ucap Luna senang.
"bermainlah dahulu, papa ingin ganti pakaian dulu" ucap Alan dan masuk ke dalam kamar.
lalu berjalan menuju lemari pakaian.
saat sedang mencari baju ganti. pintu kamar mandi terbuka, Alan menoleh ke arah Vira yang hanya memakai handuk untuk menutupi tubuhnya dengan rambut yang basah.
Alan meneguk Silva nya.melihat Vira dalam kondisi seperti itu libido nya mulai naik.
Alan mendehem pelan untuk menormalkan pikiran nya.
Vira yang sadar keberadaan Alan di sini.langsung menatap wajah Alan dengan tajam
" Alan kenapa kamu masuk ke sini!" protes Vira "bukan kah sudah ku bilang kau harus pindah ke kamar belakang?" tanya Vira ketus.
" aku hanya mengambil pakaian ku yang tertinggal Vir, itu saja " jelas Alan.
" ya sudah cepat pindahkan semua barang mu dari sini alan.aku tidak ingin satu kamar dengan dirimu lagi" ucap Vira sambil berjalan menuju meja rias nya.
namun tiba-tiba, Alan memeluk erat tubuh Vira.
" lepaskan Alan .. lepaskan!" ucap Vira meronta.
" aku sangat mencintaimu Vira, aku sangat mencintaimu!" ucap Alan yang terus memeluk Vira.
" kalau kau mencintaiku, kenapa kau mengkhianati ku" ucap Vira dengan nada sedikit meninggi dan mendorong Alan dari tubuh nya.
"itu juga gara-gara kau Vir! kau selalu tidak bersemangat saat kita bercinta. kau beralasan selalu lelah saat aku memintanya. aku ini pria normal Vir. aku butuh pelepasan.sedang kan kau malas melayani ku" terang Alan emosi.
Vira membeku di tempatnya. dia merasa bersalah telah mengabaikan Alan demi dapat menghasilkan uang.
Alan memeluk kembali Vira, dia tidak ada perlawan lagi. " maaf kan aku Vir, aku sadar ini semua kesalahan dan aku akan menebus kesalahanku itu. tapi aku mohon jangan kau tinggalkan aku Vir." kata Alan lirih penuh penyesalan.
Alan mengurai pelukannya dan menatap lekat Vira. kau ingat perjuangan kita ini membangun keluarga yang kita impikan. keluarga ini impian kita kan Vir?" ucap Alan menatap Vira lekat.
" aku sangat merindukan cinta mu sayang" sambung Alan,lalu wajah nya mendekati wajah Vira lalu mencium bibir Vira lembut dan perlahan melumat bibir Vira. Vira membalas lumatan bibir Alan. " aku merindukan mu sayang" bisik Alan lagi
dan menciumi leher Vira. tangan Alan meraba daerah dada Vira hingga tanpa sadar handuk Vira terlepas dari tubuh nya.
Alan segera membopong Vira yang tidak berbusana lagi sambil melumat kembali bibir Vira dan membawanya ke atas tempat tidur.