webnovel

System Organization Harem - Indo

Terdapat Pahlawan dari Kerajaan Wiski, bernama Pahlawan Leon. Pahlawan Leon selalu melindungi Kerajaannya dari serangan kerajaan lain, dan yang Pahlawan Leon dapatkan itu dihianati oleh Raja Kerajaan tersebut, semua keluarga Pahlawan Leon di bunuh dan Pahlawan Leon sendiri di bunuh. Tapi di saat Pahlawan Leon terbunuh, dia di hidupkan kembali oleh Sistem Misterius, bernama System Organization Harem. Dengan sistem ini Leon atau Mantan Pahlawan memulai balas dendamnya dan berusaha menyelamatkan semua wanita di dunia yang tidak berdaya, dari dunia yang keras ini.

Bikaa · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
16 Chs

Berdiskusi

Setelah mencari sekian lama, Leon belum menemukan tempat yang menurutnya cocok untuk dijadikan markas.

Mungkin karena ini berada di wilayah luar, yang rata-rata tempatnya sering dikunjungi, yang membuat Leon tidak menemukan tempat tersembunyi untuk memulai markasnya.

Leon sebenarnya ingin membuat markas di wilayah terdalam atau biasa disebut wilayah inti, tapi karena dia dan kelompoknya belum cukup kuat, itu tidak mungkin.

Lagipula, jangankan wilayah inti, wilayah tengah saja Leon tidak berani memasukinya, yang wilayahnya berada di tingkat ketiga dari yang terdalam.

"Terlalu ambisius emang tidak baik." Leon mendesah pasrah, dan memutuskan untuk kembali ke kelompoknya.

...

(POV Anggota Harem)

Disebuah ruangan tertentu, terdapat meja bundar dengan empat kursi di masing-masing sisi.

Karena markas sementara mereka berada di hutan dan tidak ada apapun selain pohon disekelilingnya. Para anggota Harem memutuskan untuk membeli Alat-alat kebutuhan untuk mereka gunakan, mereka membelinya dari Toko Sistem dengan menggunakan Koin yang diberikan Leon.

Selain Meja bundar dan kursi yang mereka gunakan sekarang, para anggota Harem juga membeli tenda untuk para pengikut tinggal dan menyuruh para pengikut membeli perlengkapan bertarung, tentu saja anggota Harem membeli perlengkapan juga.

Dengan koin yang diberikan Leon ini, mereka mulai melengkapi semua kebutuhan mereka.

Di meja bundar sendiri terdapat wanita yang masing-masing duduk di kursi meja bundar, keempat wanita itu adalah Anggota Harem, yang sedang melakukan rapat pertama mereka.

"Saya yakin kalian pasti menyadari apa yang Tuan kita khawatirkan sekarang?" Rose berbicara membuka rapat, dengan ekspresi yang begitu menyedihkan di wajahnya.

Alasan kenapa ke empat wanita mengadakan rapat, itu karena mereka menyadari apa yang sedang di khawatirkan Tuan dan mereka ingin membantunya, tetapi masalah yang mereka hadapi sangat penting, jadi tidak mungkin mereka melakukannya sendiri - sendiri, tanpa mereka semua berkerja sama.

Dengan masalah sepenting itu, mereka memutuskan untuk berkumpul dan membahas masalah ini, dengan saling bertukar pendapat.

"Ya, saya juga menyadari itu. Sekarang Tuan kita sedang berusaha mencarikan kita tempat berlindung, tapi apa yang bisa kita lakukan?" Lisa mengagukan kepalanya dan menjawab pertanyaan Rose, sambil bertanya balik kepada Rose.

Masalah penting yang mereka maksud itu tentang markas, dan kenapa mereka bisa mengetahuinya, itu karena Leon pernah berbicara dengan ke empat wanita, tentang daerah sekitar sini yang cocok untuk kita bersembunyi.

Dari pertanyaan ini saja, mereka menyadari. Penyebab Leon ingin mencari tempat bersembunyi, itu mungkin karena Leon ingin membuatkan markas untuk mereka berlindung.

Ya, selain membuat markas untuk para wanita, untuk siapa lagi Leon membuat markas ini. Dan kalo itu untuk Leon seorang, itu tidak mungkin, karena dia seorang pria, Leon bisa bersembunyi di permukaan atau di kerajaan tertentu, tanpa harus bersembunyi di tempat terlarang begini.

Tetapi mereka juga sadar, membuat markas tidak semudah yang diharapkan, apa lagi Leon ingin membuat markas untuk para wanita, yang sering diburu oleh kaum pria. Dan mengetahui Leon sedang berusaha membuatnya sendiri, mana mungkin para wanita melihat itu terjadi, tanpa membantunya.

"Ya benar seperti apa yang dikatakan Lisa, kita tidak bisa berbuat apa-apa." Yuna setuju dengan apa yang di katakan Lisa, "Bukannya saya tidak pernah mencoba, tapi sebenarnya saya pernah mencoba untuk mencari lokasi sekitar sini, tapi semua usaha saya gagal."

"Apa itu karena tidak ada tempat yang cocok untuk markas kita?" Rose bertanya kepada Yuna.

"Ya, Tuan pasti akan memilih tempat yang tersembunyi, dan di wilayah luar ini, akan sulit untuk menemukan tempat itu." Yuna menjelaskan kenapa dia gagal mencari markas.

Apa yang dialami Lisa, itu persis sama seperti apa yang di alami Leon. Karena itu dia tahu, alasan kenapa Leon sangat bermasalah dengan mencari markas mereka saja.

"Dan kita juga belum cukup kuat untuk masuk lebih dalam kedalam Hutan." Mera menambahkan, apa kekurangan mereka semua sekarang.

Setelah Mera berbicara, suasana kembali hening, saat ke empat wanita sedang merenungkan, apa yang bisa mereka lakukan dalam keadaan mereka saat ini.

"Sepertinya kita harus menjadi kuat secepat mungkin atau kita harus terpaksa membuat markas di permukaan." Rose memecah keheningan, saat dia sampai ke kesimpulan, dan melihat ke arah Lisa, Yuna, dan Mera secara berurutan.

Mendengar apa yang diucapkan Rose, Mera menyipitkan matanya, "Tapi bukannya Tuan ingin segera membuat markas? Kalo menunggu kita kuat, itu akan memakan waktu lama. Dan seharusnya kamu tahu, alasan kenapa Tuan tidak ingin membangun Markas di permukaan"

"Tapi, kalo gitu kita harus gimana? Apa kita harus melihat Tuan kita berusaha sendiri dan tidak membantunya?" Rose mereka dilema sekarang, dia bingung harus melakukan apa.

"Bukankah lebih baik kita bertanya dulu kepada Tuan, tentang apa yang ingin dia lakukan dan kita juga bisa membahas masalah ini langsung kepadanya." Yuna berkata dengan nada pasrah.

Sebenarnya Yuna juga sudah mencoba untuk mencari solusi, tetapi dia tidak menemukan nya, dan melihat tiga wanita berada di jalan buntu juga, Yuna terpaksa mengusulkan untuk berbicara langsung kepada Leon.

Mendengar perkataannya Rose, Mera, dan Lisa melihat ke arah Yuna secara bersamaan, mata mereka melebar karena terkejut.

"Apa yang kamu bicarakan? Kalo kita membahas ini bersama Tuan, terus apa gunanya kita mengadakan pertemuan ini?" Rose berkata dengan marah, saat matanya melotot ke arah Yuna.

Rose tidak habis pikir Yuna berani mengusulkan ide yang menurutnya sangat menyedihkan, disaat mereka sedang berusaha untuk tidak terlalu bergantung kepada Leon.

"Kalo begitu apa kamu ingin mengambil resiko?, saat Tuan kita mengetahuinya dan dia tidak setuju dengan apa yang kita lakukan sekarang ini." Yuna membentak Rose, dan melototi Rose balik.

Melihat pertemuan tidak berjalan dengan baik, Lisa dan Mera berdiri dari kursinya untuk menenangkan Rose dan Yuna.

Lisa menenangkan Rose, dan Mera menenangkan Yuna. Mereka berusaha untuk menenangkan dan mencegah mereka, untuk berkelahi lebih jauh.

"Kenapa kalian malah berkelahi? Seharusnya kalian menyadari, kalo Tuan sampai tahu kalian berkelahi, Tuan pasti akan sedih." Mera menenangkan Rose dan Yuna, sekalian dia menegur mereka berdua.

Rose dan Yuna yang mendengar ucapan Mera, tubuh mereka mulai bergetar, saat mereka membayangkan apa yang di katakan Mera.

"Ya, seperti yang dikatakan Mera, Tuan pasti akan sedih." Lisa mengaguk Setuju, saat dia mulai menenangkan mereka. "Jadi lebih baik kalian tenangkan pikiran terlebih dahulu, setelah itu, kita akan melanjutkan diskusi ini."

Apa yang diucapkan Lisa, itu membuat suasana kembali sunyi untuk yang ketiga kalinya.

.

20 menit berlalu, mereka kembali melanjutkan diskusi, setelah Rose dan Yuna tenang.

Diskusi yang mereka lakukan sekarang, berjalan dengan tenang, tidak seperti sebelumnya, yang penuh dengan suasana yang suram.

Tetapi setelah mereka berdiskusi lama dan panjang lebar, mereka masih belum menemukan jawabannya.

"Sepertinya masalah markas harus kita bahas dengan Tuan." Mera sampai kesimpulan itu, saat dia melanjutkan "Lebih baik kita bahas masalah lain, yang menurutku sama pentingnya dengan masalah markas." Tidak ingin membuang waktu secara percuma, Mera mengusulkan untuk membahas masalah lain.

"Ya, sepertinya kita harus menunggu Tuan kembali untuk membahas masalah markas." Rose tidak egois lagi, setelah dia mengetahui, tanpa Leon, masalah markas tidak akan mereka selesai sendiri.

"Tapi kamu bilang kita memiliki masalah yang sama pentingnya dengan markas, apa bisa kamu jelaskan Mera?" Rose melihat ke arah Mera, dengan penuh minat.

Karena dia tidak berdaya untuk membantu Leon tentang markas, Rose ingin membantu Leon dengan cara lain. Dan cara lain yang dimaksudnya, tentu saja, masalah yang akan dibicarakan Mera.

Bukan hanya Rose yang menaruh minat kenapa Mera, tetapi Yuna dan Lisa juga menaruh minat kepadanya.

Ya, Yuna dan Lisa juga merasakan apa yang di rasakan Rose, mereka merasa tidak berdaya, saat tidak bisa membantu Leon dalam masalahnya. Dan mengetahui mereka bisa menembus kesalahan ini, mana mungkin Yuna dan Lisa melewatkan kesempatan ini.

"Kalian pasti sudah mengetahui, kalo Tuan memilih saya menjadi Anggota Harem, itu karena keahlian saya memimpin perusahaan." Sebelum ke masalah, Mera ingin mengetahui, apakah mereka sudah menyadari ini atau belum.

Ketiga wanita yang mendengar pernyataan Mera, mengagukan kepalanya.

"Mana mungkin kita tidak menyadari apa yang dilakukan Tuan saat itu." Lisa berkata, saat dia melanjutkan perkataannya. " Tapi apa masalah yang kamu maksud, ada hubungannya dengan keahlian yang kamu miliki?"

Lisa sebenarnya memiliki pemahaman dengan masalah apa yang ingin dibicarakan Mera, tapi dia ingin memastikan terlebih dahulu, apa masalah ini sama dengan apa yang dia pahami.

___________________________

Buat kalian para pembaca, saya mengucapkan terimakasih telah menyempatkan diri membaca novel saya, System Organization Harem.

Dukungan Anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak lagi, supaya saya tambah termotivasi untuk terus melanjutkan novel ini. Terimakasih.

Bikaacreators' thoughts