"Istri Bima melahirkan hari ini?"
"Kemarin," ucapnya dengan malas. Ini bukan kali pertama Sandra mendapatkan pertanyaan yang sama. Semua yang menganggap dirinya peduli, selalu datang pada Sandra. Menanyakan pasal kehadiran putri cantik dari mantan kekasihnya itu. Sumpah demi apapun, Sandra mulai kesal dengan semua yang dikatakan oleh semua orang yang datang padanya. Peduli apa Sandra, ia benar-benar enggan memikirkan hal itu lagi. Sudah cukup pembicara singkat dirinya dengan Bima sebelum datang kemari, sekarang ia ingin menikmati sore yang datang dengan hati dan perasaan yang ringan. Tak mau terbebani tentang apapun.
Urusan Bima dan keluarganya, biarlah menjadi urusan pribadi pria itu.
"Lo gak papa?" tanyanya lagi. Kali ini mencoba memotong langkah kaki milik Sandra, tetapi Naas, Sandra mengabaikannya. Ia sudah hapal dengan melakukan aneh pria satu ini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com