webnovel

Stolen Voices

Anneth dan Deven dua orang yang mempunyai suara ajaib di saat mereka menginjak usia 13 tahun, nama mereka berdua melejit seperti pesawat yang terbang di angkasa tapi setinggi apapun mereka terbang, pesawat itu akan kembali mendarat... dimana mereka mendarat? ini kisah mereka 6 tahun kemudian saat mereka menginjak masa-masa kuliah, masa-masa pencarian jati diri, dimana persahabatan, cita-cita dan cinta melebur menjadi sebuah cerita klasik... apa yang terjadi dalam 6 tahun?, cerita Anneth berbeda dengan cerita Deven... seperti apa ceritanya? ini fiksi meskipun saya mendapatkan inspirasi dari ajang pencarian bakat di salah satu stasiun TV Nasional

Anna_M_Wang · Célébrités
Pas assez d’évaluations
23 Chs

Reuni dadakan

Kemang adalah salah satu pusat keramaian di Jakarta, banyak sekali anak muda yang menghabiskan waktu nongkrong mereka disini dan kebanyakan yang kesini orang-orang terkenal

Anneth sendiri sering kesini dengan Joa dan Nashwa juga Charisa karena kadang Anneth menyanyi di salah satu cafee disini karena itu Anneth kenal sekali daerah ini dan cafee yang dipilih Charisa untuk reuni dadakan ini ternyata salah satu cafee tempat Anneth menyanyi jadi semua orang yang ada di cafee itu menyapa Anneth dengan hangat dan ramah, Anneth-pun membalasnya dengan senyuman dan sapaan yang tak kalah hangat.

Charisa dan Anneth ternyata sampai paling terakhir karena semua anggota sudah lengkap, Deven sudah duduk di pojok sambil membaca menu makanan

"Go, gak ada nasi kotak elo Go" goda Deven menatap Gogo yang duduk di sebelahnya

Gemilang Abet Nego atau yang akrab dipanggil Gogo juga berubah, rambutnya gondrong, pipinya pun juga kempes tidak se-chubby dulu dan ia masih terlihat luar biasa akrab dengan Deven

ada perasaan aneh ketika Anneth melihat Deven tersenyum pada yang lain dan bukan dengannya, Anneth duduk di depan Gogo

"Hallo Go, lama gak ketemu" sapa Anneth ramah

"Hallo Neth" sapa Gogo ramah "iya, gue sibuk kuliah khan"

"Lo kuliah dimana Go?" tanya Nashwa penasaran

"Kenapa?, mau nyamperin gue Wa?, masih cinta ama gue?" tanya Gogo terkekeh

"Idih hari gini masih ge er aja lo Go" kata Nashwa sementara anak-anak yang lain tertawa

"Ya gue gak apa sih kalau lo masih naksir tapi gue ingetin Wa, saingan lo banyak sekarang" kata Gogo terkekeh

"Ya Allah, Go!!!" kata Nashwa sambil geleng-geleng "emang laki cuma lo aja?"

"Yang keren yang lo kenal khan cuma gue Wa" jawab Gogo

Teman-teman mereka tak berhenti tertawa

"Udah-udah... kalian ini, jawab aja kali Go sapa tau beneran disamperin" kata Joa sambil terkikik

"JOAAA" teriak Nashwa

"Gue kuliah di Trisakti" jawab Gogo menghentikan teriakan Nashwa yang cempreng "jurusan hukum"

"Waooow, keren banget Go" seru Anneth tampak senang

"Keren Deven lah, dia jurusan kedokteran loh" kata Gogo sambil merangkul pundak Deven "calon dokter ini"

"Apaan sih Go!!" kata Deven sambil menyengol perut Gogo yang agak buncit

"Eh... kalian udah pesen?" tanya Charisa memotong pembicaraan Deven dan Gogo

"Belum, kita nungguin lo Cha" kata Gogo "yang pasti disini gak ada nasi kotak atau mie cikini"

"Masih inget aja lo ama mie cikini Go" komentar Nashwa tertawa

"Inget lah Wa, itu khan makanan cinta kita" kata Gogo

Semua tertawa lagi mendengar gombalan Gogo

"Kalian ini nanti aja bercandanya, gue udah laper ini" kata Charisa di sela-sela tawa "sini gue yang nyatet aja pesenan kalian"

"Gue pesen nasi goreng Cha" kata Deven dan Anneth bersamaan

Deven dan Anneth saling berpandangan selama beberapa detik

"Aku sungguh masih sayang padamu, jangan sampai kau meninggalkan aku, begitu sangat berharga dirimu, bagiku...." nyanyi Gogo lagu ST12 memecah moment itu membuat Anneth salting

"Apaan sih lo Go" sikut Deven lagi di perut Gogo

"Iye-iye Pon, sorry... gue baper neh" kata Gogo "habis lihat Nashwa"

Semua tertawa lagi sementara Nashwa hanya memeletkan lidahnya ke arah Gogo dan mereka mulai pesan makanan.

Makan malam dengan teman-teman lama ini terasa menyenangkan sekali, mereka semua bernostalgia masa-masa dikarantina, masa-masa berlatih vokal dan koreo, juga bergossip mengenai teman-teman mereka yang tidak ada kabarnya seperti Raisya dan Mirai

"Gue dengernya sih Mirai pindah Semarang lah terus si Raisya di Surabaya" kata Gogo "gue kadang masih ada tuker kabar ama mereka berdua"

"Gak lo ajak ke Jakarta Go?" tanya Putri

"Lo pikir gue siapanya Put ngajak-ngajak anak orang?" tanya Gogo

"Ya siapa tahu" kata Putri

"Iya Put, lo kuliah dimana?" tanya Anneth

"Gue kuliah di Binus Net, ambil akutansi" jawab Putri "gue khan suka ngitung-ngitung"

"Gila ya gue kenalannya anak kuliah'an semua" celetuk Lifia "ngerasa kayak anak kecil sih"

"Lo khan memang kesayangan kita semua Fia" kata Charisa tersenyum

"Iya, gue kangen banget ama abang Deven" Lifia melemparkan ciuman ke arah Deven

Dengan sigap Deven seakan mengambil ciuman itu dan menaruh di dadanya lalu ia melemparkan senyuman manis ke arah Lifia

"Sekarang kita ketemu khan Fia" kata Deven

"Iya, seneng banget gue abang akhirnya kuliah ke Jakarta" kata Fia

"Jadi lo disini tinggal dimana Dev?" tanya Joa sambil melirik ke arah Anneth

"Gue tinggal 1 kos ama Gogo" kata Deven "ya deket Trisakti sih tapi gak apa, gue naik motor jadi kemana-mana deket"

"Ooohhh, kapan lo dateng?" sekarang gantian Nashwa yang tanya

"2 minggu yang lalu" jawab Deven singkat

"Jadi lo testnya gimana Dev?, bukannya test kedokteran lo mesti ke Jakarta ya?" tanya Joa

"Ya gue ke Jakarta kok, test di Jakarta" kata Deven "gue sering kali ke Jakarta, lo aja yang gak tau"

"Oh gitu lo ya Dev, sombong banget sih" komentar Nashwa "dateng gak hubungi kita, kita khan temen Dev"

Deven tersenyum "bukan gue gak mau hubungi kalian tapi gue tahu lah kalian sibuk, mana bisa gue gangguin kalian khan?!"

Nashwa dan Joa saling berpandangan sementara Anneth memperhatikan Deven, ada yang aneh... Deven sering ke Jakarta???, ngapain?, bukannya dia sekolah di Lombok??

Masalah Deven bisa 1 angkatan sama Joa masih belum bisa Anneth temukan jawabannya karena ketika Anneth mau membuka mulut untuk bertanya tiba-tiba

"Gak kerja pun tetep dateng ya lo Neth"

Anneth menoleh melihat pemilik cafe, om Basuki berdiri di belakang Anneth

"Hallo om" sapa Anneth sambil tersenyum

"Sama temen-temen Neth?" tanya om Basuki

"Iya om, sama temen-temen" jawab Anneth "habis pulang kuliah om, biasa nongkrong om"

"Eh iya Neth, om bisa minta tolong?" tanya om Basuki

"Minta tolong apa om?" tanya Anneth bingung

"Itu si Sharon hari ini tiba-tiba ngomong gak bisa dateng" kata om Basuki "kamu bisa gantiin dia nyanyi?"

"Tapi om" Anneth menatap teman-temannya bingung

"Gak apa Neth, nyanyi aja" kata Joa

"Iya Neth, kita udah lama gak denger lo nyanyi khan" kata Charisa

Lalu Anneth menatap ke arah om Basuki sambil mengangguk "iya deh om, boleh"

Anneth berdiri dan sekilas ia menatap Deven yang tidak melihat sama sekali ke arahnya malah menatap ke arah lain, ada perasaan nyeri aneh di dada Anneth menyadari hal itu, Deven seperti tidak lagi peduli padanya tapi kenapa Deven harus peduli?

Anneth berjalan ke atas panggung dan mendapatkan sorak sorai dari teman-temannya tapi tidak dengan Deven, Deven yang dulu pasti bertepuk tangan paling keras bahkan mungkin tersenyum paling bahagia dan bangga ketika Anneth bernyanyi, kemana Deven yang dulu???

Anneth berjalan ke arah orang band di panggung dan ia duduk sementara stand mic berada di depannya

"Untuk nostalgia bersama teman-teman saya disini, saya akan menyanyikan lagu Jealous dari Labirint" kata Anneth tersenyum ke arah penonton dan disambut meriah oleh teman-temannya kecuali Deven

Suara melodi gitar mulai terdengar dan Anneth mulai menyanyi dengan penuh penghayatan dan penuh emosi sampai air matanya keluar ketika di lirik

"It's hard for me to say, I'm jealous of the way you're happy without me" nyanyi Anneth sambil menatap Deven yang kali ini juga menatapnya.

Gogo bertepuk tangan keras sambil menyikut lengan Deven, Deven menoleh sebentar ke Gogo sambil bertepuk tangan lemas dengan senyuman malas ala kadarnya

Anneth tersenyum ke arah penonton sementara ia mengusap air matanya dan berjalan ke arah teman-temannya yang masih bertepuk tangan

"Ya ampun, masih keren ya lo Neth" komentar Putri "gue mana bisa nyanyi kayak lo gitu"

"Gak usah merendah deh Put" kata Anneth "gue tau lo masih bagus juga nyanyi'nya"

Putri terkekeh

"Gue boleh ikut nyanyi gak sih Neth?" tanya Gogo "lihat lo gue juga pingin nyanyi"

Anneth tertawa "harusnya sih boleh Go, coba gue tanyain sama om Basuki ya"

Dan reuni dadakan itu berlanjut luar biasa menyenangkan ketika Gogo bernyanyi lagu Mimpi dari Anggun dan Anneth-pun melihat perbedaan singnifikan dari sikap Deven ketika Gogo bernyanyi, Deven bertepuk tangan keras-keras dan juga tertawa, Anneth meskipun sedih tapi berusaha terlihat senang bagaimanapun setidaknya ia melihat Deven tertawa.