"Sayang, ambilin aku itu dong. Kamu tahu kan kalau aku nggak suka ama makanan itu," kata Nathan, menunjuk makanan yang hendak diberikan ke Nathan itu. Dinda hanya diam, dia tahu kalau Nathan menyukai sekali makanan itu, bahkan saking sukanya, dia biasanya kalau makan pasti nambah. Tapi, bagaimana lagi, suaminya sudah bilang seperti itu, meski sungkan Dinda langsung menuruti permintaan dari suaminya.
"Nath, kamu cepet banget tinggi, ya. Kamu ganteng banget sih,"
"Iyalah tinggi, dari pada boncel. Apalagi, istri gue kan model, yakali suami model boncel," ketus Nathan lagi.
Natalie memandang Dinda dengan tatapan jahatnya membuat Dinda agaknya tak bisa berbuat apa-apa sama sekali.
"Oh, jadi istrimu seorang model? Model apa? Model desainer siapa? Terkenal nggak? Soalnya aku juga punya mimpi jadi seorang model, dan rencananya aku datang ke Indonesia mau jadi salah satu model atau seorang artis," kata Isabel lagi. Nathan mendengus lagi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com