"Nath, kok kita berangkat berdua sih? Kan nggak enak sama yang lain," gerutu Dinda, saat dia dan Nathan sudah berada di parkiran sekolah. Mata abu-abu Nathan memandang Dinda kemudian dia mengedip nakal.
"Kamu ngerasa nggak sih, kalau akhir-akhir ini kita itu nggak pernah ada waktu berdua? Anak-anak itu ngintilin kita mulu ke mana pun mereka pergi. Jadi, ya, berhubung masih ada kesempatan, apa salahnya kalau aku nyuri kesempatan untuk berdua dengan pacarku sendiri? Dari pada aku berduaan sama yang lain, gimana?"
"Emangnya aku bakal cemburu? Biasa aja kali, Cin," kata Dinda. Nathan langsung cemberut, membuat Dinda mengulum senyum kemudian menoel-noel perut Nathan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com