"Kau kenapa lagi? Apa kau masih belum mengerti juga?" tanya Erriol terlihat kesal melihat sikapku yang plin-plan ini. Tapi sungguh, aku tak bisa kabur begitu saja di saat sebuah kesalahan besar baru saja aku lakukan. Bukankah aku harus mempertanggungjawabkannya?
"Kau pergilah, Erriol. Aku harus mempertanggungjawabkan perbuatanku," sahutku, yakin dengan keputusanku ini.
Kedua mata Erriol membulat sempurna. "Ja-jadi, kau sudah menyerah untuk menyelamatkan Emily?"
"Tentu saja tidak. Aku ingin kau pergi dan ceritakan semuanya pada ayah. Setelah itu datanglah ke kantor polisi dan keluarkan aku dari sana. Aku tidak ingin lari, aku tidak mau menjadi seorang buronan."
Setelah mendengar perkataanku, Erriol akhirnya memahami apa yang aku inginkan Dia mengajak Alice pergi bersamanya dengan menggunakan horizontal skill. Sedangkan Priest masih tetap berada di rumah ini bersamaku.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com