webnovel

Sisi Gelap Kekasih Ku Psychopath [ END ]

Kehidupan dua sejoli yang berubah sejak hadirnya sosok ke 3. Membuat perlakuan buruk pun tak bisa lepas dari kehidupan Sang Istri. Sang istri yang dulu mencintai Sang Suami kini telah berubah bak pembunuh berdarah dingin karena tekanan emosi yang kuat yang dihadapinya dari Sang Suami. Lalu dia membuat berbagai cara untuk bisa menyiksa suaminya hingga membuatnya mati di tangannya sendiri. Lalu menyembunyikan kebenaran itu selama bertahun - tahun. Lalu setelah sekian lama, dia akhirnya bisa menemukan pria lain yang bisa membuatnya sadar kembali. Tapi saat dia menyadari semua kesalahannya, dan memperbaiki hubungannya, pria yang bersamanya itu malah melaporkan nya ke polisi hingga membuat nya mendapat hukuman mati dari pemerintah. pria itu bahkan sangat jijik melihatnya dan menyesal sudah mencintai wanita itu. Hingga membuatnya tidak sudi melihat kematiannya. Bacanya jangan setengah-setengah yah teman. Dan jika ada yang kurang, berilah dukungan dengan komentar yang positif dan membangun. Dan jangan lupa vote yah teman-teman. Thanks,

Kily_Kiky · Célébrités
Pas assez d’évaluations
17 Chs

Part 9. Serigala Berbulu Domba

Ke esokan harinya Rose datang ke kantor dimana Nam joon, J hope dan Yoongi bekerja. Dia berdiri di depan gerbang sambil terus menatap ke arah jendela ruangan Nam joon.

Nam joon yang cukup frustasi karena usahanya belum membuahkan hasil, akhirnya memutuskan pergi mencari angin segar ke luar.

Lalu saat dia membuka gerbang, dia kaget melihat Rose tengah berdiri terpaku menatapnya. Namun Nam joon mengabaikannya, dan terus berjalan. Maka Rose berlari mengejarnya dan menarik tangannya. Tanpa menunggu lama Rose segera memperkenalkan dirinya dengan menggunakan nama yang lain. Dia berkata,

"Maaf kalau aku kurang sopan padamu.

Saya Hyejin."

(Nama samaran yang Rose gunakan untuk mengelabui Nam joon)

"Ah,,, yah,,, ada apa?" (Balas Nam joon dengan gugup)

"Saya kesini karena ingin membantu kalian"

"Membantu? Apa yang bisa kamu bantu?"

"Waktu itu saya tidak sengaja mendengar percakapan kalian saat di dalam bus. Aku melihat kalian tengah menyelidiki kasus kematian Jiyeon."

"Benar. Apa yang kamu ketahui tentang dia? Informasi apa yang bisa kamu berikan untuk ku? " (Balas Nam joon)

"Saya adalah teman dekat Jiyeon, dan saya bisa bantu kalian, asalkan saya bisa bergabung dengan kalian dalam kasus ini. Saya akan bantu kalian semaksimal mungkin. Karena Jiyeon adalah sahabat masa kecil ku. Saya juga tidak rela melihat Jiyeon harus mati dengan cara yang kejam seperti itu. Saya sangat syok ketika mendengar kabar kematiannya. Tapi sayang, saat itu saya sedang berada di luar negeri sehingga saya tidak bisa turut menyaksikan pemakamannya. Tapi saya bersumpah, saya akan membalas kematian teman saya." (Ungkap Rose dengan wajah yang tegang)

Semua itu dia lakukan untuk meyakinkan Nam joon, agar dia bisa bergabung dan tahu sudah sejauh mana Nam joon menyelidiki kejahatan yang sudah dia lakukan. Dengan begitu dia bisa lebih mudah menghentikan penyelidikan itu.

(Nam joon berpikir sejenak) Lalu berkata,

"Tapi tidak semudah itu kamu bergabung dengan kami, saya akan info bos saya dulu Yoongi".

Maka Nam joon pun segera menghubungi Yoongi dan menceritakan segalanya.

Mendengar itu, Yoongi pun setuju jika wanita itu bergabung dengan tim Nam joon.

Yoongi berpikir bahwa kasus ini akan cepat tersingkap jika ada bantuan dari luar.

Akhirnya mereka pun menjalin kesepakatan kerja sama. Setelah itu Rose pun pergi meninggalkan Nam joon.

**********

Ke esokan harinya Rose datang ke kantor menemui Nam joon. Dia membawa beberapa berkas penting sehubungan dengan kematian Jiyeon. Dia berkata,

"Nam joon!"

"Ini aku membawa beberapa berkas terkait kasus kematian Jiyeon. Terakhir dia ditemukan tewas di tengah hutan bukan? Bagaimana kalau kita pergi ke hutan itu untuk menyelidikinya lebih lanjut. Barangkali kita bisa menemukan beberapa bukti disana."

"Oh yah aku setuju! Itu ide yang cukup bagus.

Mungkin masih ada beberapa bukti yang tertinggal disana yang belum ditemukan oleh polisi hutan waktu itu.

Baiklah aku siapkan tas dulu. J hope akan ikut dengan kita."

(Balasnya sambil membereskan tasnya)

"Aku rasa J hope tidak perlu ikut. Lebih baik dia menunggu disini. Dan menanti kabar dari kita" (Balas Rose sambil tersenyum)

"Ok! Baiklah. Ayo kita pergi!"

Mereka pun akhirnya pergi, Rose sengaja tidak mengizinkan Jhope ikut, supaya dia bisa leluasa menjalankan aksinya terhadap Nam joon. Dia berencana untuk melenyapkan Namjoon, agar penyelidikan terhadapnya terhenti.

Lalu dalam perjalanan, Rose berpura-pura merasa mual. Maka dia meminta Nam joon menghentikan mobilnya dan menepi sebentar.

Dengan wajah yang bingung, dia bertanya,

"Kamu kenapa?"

"Aku tiba-tiba pusing, mungkin karena aku stress dan lelah dengan situasi ini."

(Balas Rose sambil memijat-mijat kepalanya)

"Mmmm,,, tunggu disini! Aku akan carikan obat untuk mu"

(Balasnya lalu membuka pintu mobil dan segera keluar)

Maka Rose pun memanfaatkan situasi itu dengan sebaik mungkin. Dengan cepat dia menaruh ular berbisa yang sudah dia persiapkan sebelumnya tepat di dekat rem mobil, agar ketika Nam joon masuk, ular itu akan segera menggigitnya.

Lalu tak berapa lama, Nam joon pun datang sambil membawa kantong berisi obat.

Maka ketika Nam joon masuk ke mobil, ular itu merasa terancam dan segera menggigitnya.

Rose pun tak bertindak apa pun lagi selain memandangi Namjoon menghembuskan nafas terakhirnya. Dia tertawa cekikikan dan menghitung setiap tarikan nafas terakhirnya.

Kemudian dia memasukkan ular itu ke dalam sebuah karung untuk dia buang ke hutan. Lalu dia bertukar posisi dan mengemudikan mobil Nam joon.

Tapi agar tidak ada yang curiga. Dia mendudukkan Nam joon dengan baik dan memakaikan kacamata hitam padanya. Dia juga menaruh bantal leher padanya agar tetap tegak.

Lalu dia melajukan mobilnya dengan cepat dan akhirnya sampai di hutan. Tempat dia membunuh Jiyeon.

Kemudian dia langsung menurunkan jasad Nam joon dan menyeretnya ke tengah hutan. Tak lupa dia membunuh ular berbisa itu saat masih berada dalam karung. Dia memukul ular itu dengan kayu besar hingga mati.

Lalu Rose mengeluarkan ular itu dan menempatkannya di dekat jasad Namjoon.

Melihat semuanya sudah tampak baik dan sesuai rencana, Rose segera menghubungi J hope dan memberitahu bahwa Nam joon sudah mati karena gigitan ular.

Mendengar itu J hope pun panik dan segera pergi menemui Yoongi di ruangannya dan menceritakan kejadiannya.

Maka Yoongi pun segera bergegas dan melajukan mobilnya dengan cepat. Dia pergi seorang diri ke hutan itu. Dia tidak mengizinkan J hope untuk ikut bersamanya.

J hope pun kini hanya bisa menangis di sudut ruangannya, menangisi kepergian sahabatnya Nam joon yang begitu cepat dan mendadak. Dia teringat pada semua kenangan manisnya bersama Nam joon.

"Nam joon! Kenapa kau pergi secepat ini?

Maafkan aku kalau selama ini aku selalu bicara kasar padamu.

Aku berjanji akan menyelesaikan tugas ini dengan baik."

"NAM JOON,,,,,,,,,,,"

(Teriaknya sambil menangis histeris)

**********

Beberapa jam kemudian Yoongi pun tiba di lokasi, dia segera berlari menghampiri Rose yang berpura-pura menangis disamping jasad Nam joon yang sudah kaku dan berbiru.

Sambil menangis Rose berkata,

"Aku tidak menyangka Nam joon akan pergi secepat ini. Aku tidak menyangka ini akan terjadi."

"Bagaimana ini bisa terjadi? (Tanya Yoongi)

"Ketika kami sedang berjalan memasuki hutan. Seekor ular tiba-tiba saja melintas di depan kaki Nam joon lalu menggigit kakinya.

Itu saja yang aku tahu. Kami bahkan tidak sempat menemukan bukti apapun."

"Sudahlah! Lebih baik kita segera pergi dari sini!

Ayo cepat bantu aku mengangkat Nam joon ke dalam mobil."

Maka mereka berdua pun memapah jasad Nam joon dan memasukkannya ke dalam mobil.

Tapi sembari berjalan menuju mobil, Rose berbicara dalam hatinya,

"Hari ini Nam joon yang sudah tiada tapi besok kau yang akan tiada Yoongi. Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyelidiki kasus ini dan menghancurkan ku begitu saja.

Tapi aku akan menghancurkan dirimu dengan kesombongan mu itu.

Kau lihat saja nanti!

Aku akan membuat hidup mu sangat menderita dan sengsara seperti Jimin suami ku tercinta itu."

Lalu sambil menyetir Yoongi berbicara pada Rose. Dia berkata,

"Aku tidak menduga hal seperti ini akan terjadi.

Kasus ini saja sudah membuat ku tidak waras. Dan sekarang aku kehilangan anak buah ku."

Tapi Rose tidak membalas perkataannya. Dan hanya diam dengan wajah yang penuh amarah dan kebencian.