webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
201 Chs

Kania Kesal

Uhuk … uhuk …

Seketika Dinda tersedak saat mendengar ucapan Rizky. Pasalnya, bukan hanya ia saja yang kaget, tapi Gita dan Bimo juga sama hingga membuat Dinda sangat malu.

"Kamu nggak apa-apa, Din? Jangan kaget gitu, dong. Hahaha," ledek Bimo.

"Apaan, sih?!" pungkas Dinda.

"Hahahah, pantes aja pas aku sama Dinda ke ke kelasmu tadi, nggak sedikit orang yang ngeliatin kita. Ternyata, karena itu alasanya? Hahaha," tambah Gita.

"Nah, kalau itu nggak tau. Mungkin iya mungkin juga nggak. Tapi, nggak usah dipikirkan lah. Orang-orang yang suka bergosip kaya gitu hidupnya nggak akan maju-maju. Itu hanya membuang-buang waktu kita aja kalau sampai memikirkan mereka," ujar Rizky.

"Betul. Bodo amat lah. Meskipun beritanya agak aneh dan mengagetkan, tapi selama nggak itu bukan fakta, ya nggak usah ambil pusing, deh."

Mereka pun sepakat untuk tak membahas itu lagi. Sementara di lain tempat, Kania masih saja curi-curi pandang pada Rizky yang sedang mengobrol dengan kakak kelasnya itu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com