webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
201 Chs

Jodi dan Bu Siti

"Ah, iya, Sis. Makasih, aku pasti datang."

Siska mengambil undangan yang bertuliskan Andi & Putri tersebut dengan penuh senyuman tanpa memerlihatkan kesedihan. Beda halnya dengan bu Arni. Melihat Putri memberikan undangan tersebut, ia pura-pura izin ke toilet padahal, hatinya menangis melihat kenyataan pahit yang dialami anak perempuannya. Ekspresi Siska tersebut juga membuat Putri diam sejenak menyimpan pertanyaan dalam benaknya.

'Apakah Siska udah benar-benar melepaskan Andi? Tak nampak sedikt pun rasa sedih di wajahnya,' ujarnya dalam hati.

Jika peasaan Putri tersebut penar, maka ialah orang yang paling bahagia di bumi ini. Bukan hanya karena calon suaminya bebas dari belenggu Siska, tapi juga karena akhirnya Siska bisa ikhlas dan menemukan cara bahagianya sendiri.

"Akhirnya, senyum itu bisa aku liat lagi dari kamu, Sis. Kamu sangat cantik seperti saat pertama aku mengenalmu," puji Putri.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com