)))))(((((
Jatuh cinta? Tergila – gila? Terobsesi? Sasuke tidak peduli apa sebutannya. Namun yang jelas Naruto sudah menguasai hati, pikiran dan otaknya sejak pertama kali bertemu lelaki pirang itu sejak Si Pirang itu masih bocah berumur 14 tahun dan dirinya sendiri masih 13 tahun. Sejak itu Sasuke ingin selalu bersama Naruto, memeluknya, menciumnya dan memiliki lelaki berambut pirang itu untuk dirinya sendiri. Meskipun selama bertahun-tahun Sasuke terpisah dari Naruto, namun perasaan cinta dan ingin memiliki itu tidak pernah hilang dari hati Sasuke sedetik pun.
Setiap kali melihat kebersamaan Naruto dengan Hinata di layar TV, setiap kali pula Sasuke menguatkan tekadnya untuk merebut Naruto dari sisi Hinata. Dan setiap usaha Hinata dibantu Neji, kakaknya dan juga seluruh keluarga Hyuga untuk menguasai dan menjauhkan Naruto darinya, semakin memupuk kebencian Sasuke kepada Hinata. Sasuke membenci wanita itu hingga ke tulangnya karena telah merebut Naruto darinya.
Naruto adalah miliknya, hanya miliknya, bukan milik wanita itu atau pun orang lain. Karena itu lah Sasuke selalu mengawasi keberadaan Naruto di mana pun lelaki pirang itu berada seperti seorang penguntit. Hingga Naruto tiba-tiba saja menghilang dari rumah sakit yang merawatnya setelah lelaki itu mengalami kecelakaan yang menewaskan Hinata dan calon bayinya. Berbulan-bulan anak buah suruhan Sasuke mencari-cari, namun mereka tidak juga menemukan keberadaan lelaki pirang itu hingga Sasuke hampir putus asa dibuatnya.
Sasuke sangat gembira saat akhirnya menemukan keberadaan Naruto yang sempat menghilang darinya selama hampir setahun lamanya. Namun saat Sasuke baru saja akan menemui Naruto, Hiashi yang tidak pernah diperhitungkannya, tiba-tiba datang untuk membalas semua yang dilakukannya kepada Hinata dan Neji dengan menculik dan melecehkannya.
Meskipun takut, Sasuke yakin kakaknya dan juga Shikamaru akan menyelamatkannya. Namun setelah dua minggu dalam penyekapan Neji, lengkap dengan segala siksaaan dan pelecehan yang dialaminya, Sasuke yakin ada yang tidak beres sedang terjadi. Kakaknya Itachi yang sangat pintar dan Shikamaru, sang asisten yang jenius tidak juga berhasil menemukannya. Sasuke menyimpulkan pasti Hiashi telah melakukan sesuatu yang membuat Itachi dan Shikamaru kesulitan mencari dan menemukannya. Dan Sasuke memutuskan untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari pada menunggu Itachi dan Shikamaru melakukannya.
Saat Sasuke melihat ada celah untuk kabur, Sasuke memutuskan untuk melarikan diri. Sasuke tidak akan menunda waktu untuk segera bertemu Naruto sebelum lelaki pirang pujaannya itu kembali menghilang. Dan di tengah pelariannya itulah Sasuke tidak sengaja bertemu dengan Naruto yang kemudian menolongnya.
Sasuke yang sudah terlalu lama tidak berjumpa dengan Naruto dan selama ini hanya bisa menghayalkan sosok pirang itu hampir mengira bahwa sosok pirang yang menghampirinya yang terkapar di tengah jalan itu adalah sosok dalam imajinasinya atau mimpinya saja. Sasuke bahkan kembali memejamkan matanya saat melihat kedatangan Naruto ke dalam kamar inapnya dan berharap mimpinya akan terus berlanjut saat dia terus menutup matanya. Namun..
" ..Aku mencintaimu.. Aku sangat mencintaimu.. Sasuke.. "
Bisikan Naruto saat dirinya baru saja tersadar itu membuat Sasuke merasa sangat bahagia hingga dia merasa terbang saat itu juga.
Chuup!
Naruto bahkan mencium bibirnya. Jantung Sasuke terasa akan meledak karena berdebar sangat kencang. Apakah itu artinya Naruto sudah mulai bisa menerimanya dan mencintai secara terbuka? Harapan Sasuke melambung tinggi karena ucapan cinta dan juga ciuman kecil yang diberikan oleh Naruto.
Sasuke terus memejamkan matanya dan berharap Naruto segera meneruskan ciuman kecilnya dengan ciuman yang lebih dalam, basah dan penuh gairah. Namun bukan itu yang terjadi, Sasuke malah mendengar langkah Naruto yang terdengar.. menjauh?!
Sasuke membuka mata dan kecewa saat melihat Naruto tengah berjalan menuju pintu kamar ruang inapnya. Apakah setelah mengucapkan cinta dan menciumnya Naruto bermaksud kabur begitu saja?! The Hell. Sasuke tidak akan membiarkannya. Naruto sudah ada di dalam genggamannya, dan dia tidak akan melepaskannya lagi, sampai kapan pun!
" Naruto.. "
Sasuke memanggil dengan suara lirih agar terlihat seperti orang yang baru saja bangun tidur. Sasuke bahkan mengucek matanya berkali-kali agar matanya terlihat agak merah seperti mata orang yang bangun tidur.
Sasuke senang saat Naruto membalikkan tubuhnya, menghadap ke arahnya. Wajah Naruto terlihat jauh lebih dewasa dengan tubuh tegapnya yang sempurna. Pesona lelaki pirang itu tidak akan pernah gagal membuat Sasuke jatuh cinta untuk yang entah ke berapa ribu kalinya pada lelaki pirang itu.
" Naruto.. Jangan pergi.. Aku takut.. "
Sasuke kesal karena Naruto tidak juga mendekat ke arahnya.
" Aku takut Hyuga itu menangkapku lagi.."
Sasuke tersenyum dalam hati, saat Naruto langsung berjalan cepat menghampiri ranjang tempatnya berbaring dan duduk di tepinya, tepat di hadapannya dan mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan nada khawatirnya. Sasuke sangat bahagia melihat Naruto begitu mencemaskannya. Sasuke sangat senang saat Naruto marah saat mendengar Neji telah memperkosanya. Naruto pasti sangat mencintainya kan?
" Akan aku bunuh Neji! Demi Tuhan! Aku akan mencincang tubuhnya sampai tidak ada yang bisa mengenalinya lagi sebagai manusia! "
Naruto bahkan bersedia membunuh untuknya. Dan itu membuat Sasuke benar-benar puas. Dan Sasuke berniat untuk membuat Naruto lebih mencintainya, lebih menyayanginya hingga tidak akan mampu meninggalkannya.
Dengan berpura-pura sedikit ketakutan dan tambahan air mata buayanya, Sasuke dengan mudah mendapat pelukan hangat Naruto.
" Jangan takut Sasuke.. Aku ada di sini. "
Ucapan Naruto yang dengan penuh kesungguhan benar-benar membuat Sasuke bahagia. Tentu saja Naruto tidak akan pernah pergi meninggalkannya karena Sasuke tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Naruto adalah miliknya.
" Aku bersumpah. Mulai saat ini aku akan selalu ada di sampingmu, Sasuke. Kita akan selalu bersama mulai sekarang. "
Sasuke bahkan tidak bisa menahan senyum bahagianya juga wajahnya yang panas karena malu. Bagaimana bisa dia bisa tersipu hanya karena mendengar kata-kata seperti itu? Bukankah selama ini banyak lelaki yang berjanji dan bersumpah seperti itu padanya? Atau karena Naruto yang mengucapkannya hingga dia merasa bahwa Naruto akan benar-benar selalu ada di sampingnya? Ah! Membayangkan bahwa dia akan selalu bersama dengan Naruto membuat Sasuke kembali merasa wajahnya memanas. Dia segera memeluk tubuh Naruto dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang lelaki pirang itu.
)))(((
Sasuke belum pernah merasa mengalami keseruan yang begitu hebat dalam hidupnya hingga saat ini. Naruto berlari sambil menggandeng tangannya erat, berusaha menyembunyikan dan membawanya menghindari kejaran anak buah Neji yang ternyata dengan cepat berhasil menemukannya. Sasuke merasa berada di dalam adegan kejar-kejaran antara tokoh utama yang sedang diburu oleh penjahat dalam film aksi romantis. Dan dalam khayalannya, tokoh utamanya tentu saja Naruto yang terlihat begitu keren saat mengajaknya lari, menyembunyikannya dan memeluknya erat untuk menyembunyikannya agar para penjahat tidak menyakitinya.
Sasuke merasa sangat bahagia saat memutuskan bahwa dirinya lah pemeran kekasih Naruto, yang merupakan tokoh utama drama romantis hayalannya, yang akan selalu dijaga dan dilindungi Naruto meskipun harus mempertaruhkan nyawanya. Sasuke yakin Naruto bahkan tidak segan akan melakukan hal gila untuknya. Sasuke merasa kejar – kejaran itu begitu romantis hingga Sasuke kadang sengaja memperlihatkan wajahnya agar anak buah Neji bisa terus mengejar mereka berdua. Sasuke bahkan sedikit kecewa saat anak buah Neji itu kehilangan jejak mereka saat mereka sampai di pelabuhan.
" Berakhir sudah adegan kejar-kejaran seru yang romantis. " gumam Sasuke gila.
" Kau mengatakan sesuatu, Sasuke? " tanya Naruto yang terlihat khawatir melihat Sasuke yang terlihat tidak bersemangat.
" Aku hanya sedikit lelah. " jawab Sasuke sambil menampilkan wajah lelah.
" Kalau begitu aku akan menggendongmu. Ayo. "
Sasuke kaget saat Naruto langsung membopongnya. Tapi dia sangat bahagia karena baru saja memulai adegan romantis selanjutnya dengan Naruto. Sasuke tertawa puas di dalam hati saat semua wanita yang mereka lewati melihatnya dengan sorot mata iri karena dirinya dibopong oleh seorang lelaki setampan dan segagah Naruto. Sasuke segera memeluk leher Naruto dengan mesra, membuat para perempuan yang melihatnya semakin cemberut dan melotot marah karena cemburu melihat kemesraannya dengan Naruto.
Setelah puas menikmati sorot mata cemburu dan iri dari semua orang yang melihatnya, Sasuke jatuh tertidur lelap di gendongan Naruto. Sasuke tetap tertidur pulas dan tidak terganggu sedikit pun dengan suasana ramai di sekitarnya atau pun pandangan heran semua orang karena terlalu bahagia dalam mimpi indahnya.
Sasuke terbangun di ranjang besar yang ada di dalam sebuah pondok kayu saat mendengar ponsel Naruto berbunyi pertanda ada notifikasi yang masuk. Sasuke langsung membuka mata saat mendengar bunyi ponsel itu. Sasuke meraih ponsel itu saat dia ingat harus memberitahu Shikamaru tentang keberadaannya. Sasuke membuka ponsel Naruto lalu mengetik pesan. Setelah mengirim pesan dan menghapus riwayat pengiriman, Sasuke mengembalikan ponsel Naruto itu kembali ke tempatnya semula kemudian kembali berbaring. Tak lama kemudian Sasuke kembali terlelap dalam tidurnya.
" Kau harus banyak istirahat agar kesehatanmu segera pulih, Sasuke. "
Sasuke yang hampir saja terlelap kembali bangun saat mendengar ucapan Naruto dan juga belaian jemari lelaki pirang itu di pipinya. Sasuke terus berpura-pura masih tertidur sambil terus mendengarkan suara Naruto yang berbicara padanya.
Sasuke merasakan Naruto lalu mencium dahinya dengan lembut. Selanjutnya bibir Naruto mengecup kedua pipi, ujung hidung dan akhirnya mendaratkan ciuman di bibirnya. Naruto mulai menjilat dan melumat bibirnya dan membawanya ke dalam ciuman penuh gairah. Apakah Naruto akan segera mencumbunya? Apakah Naruto akan bercinta dengannya? Sasuke sangat bahagia hanya karena membayangkannya saja. Namun lagi-lagi Sasuke harus kecewa karena Naruto tiba-tiba menghentikan ciuamannya.
" Ya Tuhan! Aku jadi lelaki mesum yang menyerang orang yang sedang sakit! "
Sasuke memaki dalam hati saat mendengar ucapan Naruto itu. Padahal itu tadi hampir saja! Sasuke berteriak kecewa, meskipun dalam hati.
Sasuke kesal saat membuka mata dan melihat Naruto berjalan menjauhinya. Sasuke semakin kesal saat menyadari Naruto lebih memilih membuka jendela dan melihat pemandangan laut daripada bercumbu dengannya. Apakah bagi Naruto pemandangan laut itu terlihat lebih menarik daripada dirinya?! Namun kekesalan Sasuke berganti menjadi keterpesonaan saat melihat sosok Naruto yang terlihat begitu seksi saat berdiri di depan jendela dengan latar pemandangan langit biru itu.
Sosok Naruto sedang melihat pemandangan laut dan hanya berdiri diam di depan jendela itu, dengan rambutnya yang menari karena hembusan angin laut terlalu mempesona. Sasuke bahkan tidak berkedip dari sosok Naruto yang terlihat begitu menggairahkan di matanya meski pun hanya terlihat dari belakang saja.
" Lihatlah rambut pirang yang berkilau itu.. juga kulit coklat yang mengkilap dan terlihat begitu lezat.. Dan pinggang rampingnya itu.. Uhh.. Lalu otot-otot itu.. Meskipun hanya terlihat punggungnya, kenapa Naruto bisa terlihat begitu seksi? " batin Sasuke dengan air liur yang hampir saja menetes.
Sasuke terus memandangi Naruto yang menurutnya sedang berpose seksi untuknya, meski sebenarnya Naruto sedang melamun. Sasuke merasa sosok Naruto begitu sempurna dan Sasuke bertekad untuk memiliki Naruto seutuhnya. Dan Sasuke akan segera menjalankan rencananya untuk membuat Naruto jatuh ke dalam pelukannya.
" Ini di mana? "
Sasuke sengaja bersuara untuk membangunkan Naruto dari lamunannya. Dan benar saja, Naruto segera menoleh dan melihatnya.
" Sasuke? Kau sudah bangun rupanya. "
Sasuke bersorak dalam hati saat Naruto segera menghampirinya Sasuke. Namun Sasuke baru akan puas saat Naruto menjadi miliknya seutuhnya. Dan Sasuke akan melakukan apapun untuk mewujudkan keinginannya itu.
" Jangan sentuh! Jangan sakiti aku! " teriak Sasuke sambil menyilangkan kedua tangannya di depan wajahnya, memasang sikap waspada.
Sasuke tersenyum dalam hati melihat Naruto kaget melihat penolakannya. Sasuke bisa melihat kekagetan dan kekhawatiran di wajah Naruto. Bukankah itu semakin membuktikan betapa Naruto menyayanginya? Sasuke tertawa dalam hati dengan pemikirannya itu.
" Naruto.. Aku takut Hyuga itu datang lagi.. Aku takut Hyuga itu menyentuhku dan menyakitiku lagi.. "
Sasuke tertawa puas saat Naruto memeluk tubuhnya dengan erat. Pelukan yang begitu hangat dan nyaman.
" Tidak akan. Aku akan melindungimu. Aku tidak akan membiarkan Neji dan siapa pun itu menyakitimu lagi, Sasuke. "
Sasuke akan selalu mengingat ucapan Naruto itu.
" ..Mulai sekarang kita kan selalu bersama. Kita akan selalu bersama-sama. "
Sasuke bertekad akan mewujudkan ucapan Naruto itu. Sasuke tidak akan membiarkan Naruto beranjak dari sisinya dan meninggalkannya lagi.
)))(((
Sementara itu di Kota Konoha, Shikamaru tampak mengernyitkan alis saat membaca sebuah pesan yang baru masuk ke ponselnya. Pesan itu berasal dari nomor yang tidak dikenalnya sama sekali.
" Ikan sudah berhasil lolos dari jeratan jaring. Meski sudah melihat matahari terbenam tiga kali, luka ekornya masih terus berdarah hingga memancing hiu yang terus memburunya.
Mungkin kau mengemudi seperti pembalap, tapi kau tidak akan bisa menyusul langkahku bila kau tetap memberi tumpangan pada penebar paku yang sengaja melubangi roda mobilmu. "
Itulah pesan yang diterima Shikamaru yang kemudian tersenyum saat mengerti maksud dari pesan itu.
" Apa yang kau baca hingga kau tersenyum aneh seperti itu? " tanya Itachi yang baru saja masuk ke rumah yang mereka sewa, tempat tinggalnya dan Itachi bersama Jugo dan 5 orang anak buah Itachi. Mereka sedang mencari Sasuke di kawasan pegunungan Konoha ini sejak seminggu yang lalu.
" Sasuke mengirim pesan. Dia sudah berhasil melarikan diri dari sekapan Hyuga itu tiga hari yang lalu. " jawab Shikamaru dengan wajah cerah.
" Benarkah? Kau yakin?! " teriak Itachi kaget sekaligus lega.
" Iya. Dia bilang dia sekarang ada di ibu kota. Dan kita harus menyusulnya segera untuk melindunginya. Dia bilang Neji masih terus mencarinya hingga sekarang. " jawab Shikamaru sambil melihat seluruh anak buah Itachi dengan seksama.
" Sebaiknya kita semua bersiap untuk pergi ke ibukota. Kalian berkemaslah. Kita akan berangkat dalam sepuluh menit. " perintah Shikamaru.
Shikamaru mengamati semua anak buah Itachi yang segera masuk ke kamar masing-masing untuk mengemasi barang-barangnya kecuali salah seorang anak buah Itachi yang terlihat menyeringai senang saat mendengar perintahnya. Dia seorang lelaki berbadan tinggi tegap bernama Hojo.
Hojo terlihat berjalan tergesa keluar. Shikamaru segera berdiri dan berjalan cepat untuk mengikuti Hojo yang ternyata sedang berdiri di balik salah satu tiang beranda rumah. Hojo terlihat sedang mengetikkan sesuatu di ponselnya. Shikamaru diam-diam menghampiri Hojo dan berhenti tepat di belakang Hojo tanpa di sadari oleh lelaki tinggi itu dan menyiapkan pistolnya. Saat Hojo selesai mengirimkan pesan, Shikamaru dengan cepat menodongkan pistolnya ke kepala Hojo.
" Berikan ponselmu atau kepalamu akan berlubang oleh peluru pistolku. " ucap Shikamaru.
Hojo tersentak kaget namun segera mengatasinya. Hojo berbalik dengan cepat sambil melayangkan pukulan namun Shikamaru lebih cepat menembakkan pistolnya.
DORR!
Semua orang yang ada di rumah sewa itu terkejut mendengar suara tembakan dan segera menghambur keluar. Mereka kaget melihat Shikamaru sedang mengarahkan moncong pistolnya ke arah kepala lelaki bernama Hojo yang kini terduduk di lantai beranda.
" Arggh! " Lelaki itu terduduk di lantai sambil meraung kesakitan. Dia berusaha menutup luka tembak di betisnya yang terus mengucurkan darah dengan telapak tangannya.
" Cepat ikat dia! Ambil pistol dan dompetnya lalu berikan ponselnya padaku! " perintah Shikamaru sambil terus menodongkan pistolnya ke arah Hojo.
" Apa yang kalian tunggu?! " teriak Shikamaru pada anak buah Itachi yang masih terbengong kaget melihat penembakan yang dilakukan Shikamaru. Untuk sesaat mereka saling berpandangan dengan wajah bingung lalu memandang Itachi meminta persetujuan.
" Lakukan apa yang Shikamaru perintahkan! " ucap Itachi tegas.
Itachi tahu Shikamaru selalu melakukan semua hal dengan perhitungan cermat dan juga alasan yang tepat.
Hojo hanya bisa pasrah saat diikat dan dompet serta ponsel dan pistolnya diambil darinya oleh Jugo. Dia juga terpaksa mengatakan password kunci ponselnya saat Jugo mengancam akan menembak kedua kaki lelaki itu.
" Lihat ini. Kau baru saja mengirimkan pesan bahwa Itachi akan menuju ibukota kepada NH. Apakah itu singkatan dari Neji Hyuga? " tanya Shikamaru pada lelaki itu.
" Jawab atau aku benar-benar akan menembak kaki kananmu agar keduanya cacat! " teriak Jugo sambil menarik pelatuk pistol Hojo yang dipegangnya. Jugo kehilangan kesabarannya saat melihat Hojo hanya diam saja.
" Sebaiknya kau menceritakan semuanya atau kau tidak hanya akan kehilangan kedua kakimu, tapi juga seluruh keluargamu. Apa kau sudah tidak ingin bertemu lagi dengan putri kecilmu yang baru berusia 3 tahun itu saat dia selesai menjalani operasi pencangkokan sungsum tulangnya nanti? " tanya Shikamaru sambil membaca data lengkap tentang Hojo, lelaki yang baru saja dia tembak itu di tabletnya. Dalam beberapa detik saja, Shikamaru telah berhasil menyusup ke komputer pusat departemen dalam negeri dan membuka data kependudukan Hojo yang ternyata mantan anggota tentara itu.
" Aku mohon jangan sakiti putriku. Aku melakukan semua ini untuk membiayai pengobatan penyakit leukimianya. Aku mohon.. " ucap lelaki itu menghiba.
" Kalau begitu ceritakan semua agar kau bisa segera menemui putrimu itu! " hardik Jugo kesal.
" Baiklah! Baik! Aku memang menerima uang dari Neji Hyuga agar aku bisa melaporkan kalau kalian sudah berhasil menemukan tempat penyekapan Tuan Sasuke agar Neji segera bisa memindahkannya. Tapi tiga hari yang lalu Tuan Sasuke berhasil kabur dan Neji belum berhasil menangkapnya kembali hingga sekarang. " ucap lelaki itu.
" Benarkah itu?! Tapi kenapa Neji masih terus menyuruhmu berada di antara kami jika dia belum menemukan Sasuke? Kau pikir kami ini orang bodoh?! " teriak Jugo emosi sambil menendang Hojo, tepat di luka tembaknya yang membuat lelaki itu meraung kesakitan.
" Cepat katakan yang sebenarnya! " bentak Itachi yang juga mulai emosi.
" Se-Sebenarnya.. kemarin ada anak buah Neji yang berhasil menemukan Tuan Sasuke di salah satu rumah sakit di Kota Konoha tapi dia berhasil lolos. Mereka hanya melihat Sasuke pergi bersama seseorang berambut pirang menaiki taksi saat melarikan diri. " jawab lelaki itu sambil meringis kesakitan.
" Seseorang berambut pirang? " Shikamaru bergumam. Sesaat kemudian kedua mata Shikamaru berbinar senang saat dia bisa menebak siapa lelaki pirang yang dibicarakan oleh Hojo.
" Dan kemana Sasuke pergi setelah itu?! " Jugo kembali berteriak pada Hojo dan kembali menendang luka tembak di kaki lelaki itu.
" Arghh! Ampuun! Hentikan! Mereka hanya tahu Tuan Sasuke pergi ke pelabuhan. Mereka belum mengetahui kapal mana yang ditumpangi Tuan Sasuke dan arah yang ditujunya! Aku bersumpah hanya itu yang aku tahu! Jangan tendang lukaku lagi! Ampuun! " teriak lelaki itu sambil beringsut menjauhi Jugo.
" Tapi kita tahu. " ucap Shikamaru sambil menunjukkan manifest penumpang sebuah kapal bernama Blue Krayken yang menuju ke Pulau Uzu dengan nama Naruto yang tertulis di antara daftar nama penumpang kapal itu.
" Kita harus segera menyusul Sasuke. Jangan sampai Hyuga itu mendahului kita dan menangkap kembali Sasuke. " ucap Itachi.
)))(((
Sasuke berharap dia dan Naruto akan melakukan hal-hal romantis dan juga hal-hal yang panas saat Naruto membawanya ke resort yang terletak di pulau terpencil ini. Sasuke sudah membayangkan suasana bulan madu bersama Naruto yang sayangnya tidak terjadi. Selama beberapa hari mereka berada di resort itu, Naruto malah memperlakukan dirinya seperti seorang pasien dengan menyuruhnya terus berbaring agar bisa beristirahat dan terus memaksanya meminum obat yang sempat-sempatnya Naruto beli di apotik rumah sakit tempatnya dirawat di Konoha. Saat Sasuke merasa lega karena obat-obatannya habis, Naruto malah memaksa seorang dokter yang merupakan salah satu tamu resort untuk memeriksanya, mengabaikan teriakan protes Sasuke.
" Baiklah. Sasuke, dokter, saya pergi dulu. " ucap Naruto saat tiba-tiba ada petugas resort yang memberitahukan bahwa ada tamu resort yang mencarinya. Lelaki pirang itu lalu pergi mengikuti petugas resort itu.
Sasuke melihat Naruto yang berjalan bersama petugas resort hingga sosok lelaki pirang itu memasuki gedung kantor resort dan juga penginapan. Setelah itu Sasuke beralih untuk memandangi dokter yang tadi diminta Naruto untuk memeriksanya.
" Sebenarnya Naruto terlalu khawatir dengan keadaanku. Dia bahkan tidak mau menyentuhku sedikit pun hanya karena aku luka sekecil ini. Padahal kami sudah jauh-jauh pergi ke tempat seindah ini tapi ternyata malah..Mmm.. Kau tahu tahu sendiri.. " ucap Sasuke dengan wajah menunduk, pura-pura sedih.
" Tentu saja aku tahu. Ini. " ucap dokter itu sambil memberikan beberapa butir obat dalam sebuah kantung plastik kecil.
" Ini sangat manjur. Jadi minumkan pada suamimu satu pil saja ya. Semoga kalian tambah mesra. " bisik dokter itu.
" Kalau begitu aku pergi dulu. " pamit dokter itu sambil tersenyum jahil.
" Terima kasih dokter. " ucap Sasuke.
Sasuke mengantar dokter itu sampai ke pintu pondok. Sasuke menggenggam obat itu sambil menyeringai.
" Dengan ini aku akan bisa memiliki Naruto. Haah.. Aku tidak sabar lagi merasakan cumbuan Naruto. Aku ingin merasakan lagi ciumannya yang panas dan penuh gairah.. Aku ingin merasakan penis besarnya yang memenuhi lubangku.. Ahh.. Aku jadi horny.. " batin Sasuke sambil tersenyum-senyum mesum membayangkan hal yang iya-iya yang akan dia lalukan bersama Naruto.
Tiba-tiba Naruto datang dengan berlari kencang. Wajah lelaki pirang itu terlihat cemas.
" Kita harus segera pergi dari sini! Mereka menemukan kita! Neji dan anak buahnya! "
Ucapan Naruto itu membuat Sasuke merasa sangat kesal. Kenapa Neji selalu saja mengganggu moment manisnya bersama Naruto dan berusaha memisahkannya dari Naruto? Sasuke bersumpah akan membalas semua perbuatan Neji itu dengan seribu penderitaan yang sangat menyakitkan hingga membuat Neji lebih memilih untuk mati untuk mengakhiri penderitaannya.
Naruto menyambar ranselnya, memasukkan ponsel dan dompetnya. Naruto juga mengambil semua makanan dan minuman di kulkas dan menjejalkannya ke dalam ransel hingga ransel itu penuh dan kini terlihat menggembung. Setelah itu Naruto menyandang ransel itu di punggungnya kemudian menyambar jaketnya dan jaket Sasuke. Sasuke hanya terbengong kagum melihat betapa cekatan Naruto mengemasi semua barang mereka berdua tanpa tercecer satu pun.
Naruto mengajak Sasuke lari menuju tempat parkir jeeb milik resort yang biasa digunakan untuk mengelilingi resort itu. Sasuke memandangi Naruto yang memacu jeeb menjauh dari resort dengan tatapan memuja. Naruto terlihat begitu keren saat memindah gigi dan memacu gas mobil yang melaju kencang melewati jalan di tengah hutan dengan gerakan sigap seperti seorang jagoan dalam film.
" Kita mau kemana? " tanya Sasuke.
" Bersembunyi. Neji membawa puluhan anak buahnya yang tidak mungkin bisa aku kalahkan seorang diri. " jawab Naruto sambil terus memacu jeebnya, memasuki kawasan hutan.
" Kenapa kita malah ke hutan? Kenapa kita tidak pergi ke pelabuhan dan pergi meninggalkan pulau ini? " tanya Sasuke lagi.
" Kau pikir Neji tidak memikirkan kemungkinan itu, Jenius?! Dia pasti sudah menempatkan anak buahnya di pelabuhan untuk mencegat kita. " jawab Naruto yang jadi sedikit emosi. Setelah satu jam mobil itu melaju di jalan setapak hutan, tiba-tiba mobil jeeb itu semakin melambat dan akhirnya berhenti.
" Sial! " Naruto memaki sambil memukul roda kemudi, melampiaskan kekesalannya.
" Apakah mobilnya rusak? " tanya Sasuke.
" Resort sengaja mengisinya dengan sedikit bahan bakar agar tidak ada tamu resort yang mencoba membawa lari mobilnya. "
Sasuke tertawa dalam hati saat melihat Naruto masih mau menjawab meski lelaki pirang itu terlihat sangat kesal.
" Tamu seperti kita, maksudmu? "
Sasuke ingin melihat Naruto lebih marah lagi. Lihatlah. Bukankah wajah marahnya dengan kedua mata beriris biru yang menatap tajam itu begitu mm.. seksi?
" Iya. Kau benar, Sasuke. Tamu pencuri seperti kita! Kau puas?! "
Teriakan Naruto yang tidak bisa lagi menahan kekesalannya membuat Sasuke merasa harus menghentikan dirinya yang sedang memancing kemarahan Naruto. Meskipun Naruto terlihat lebih seksi saat marah..
" Maaf. " ucap Sasuke lirih sambil menunduk, tidak kuat melihat makhluk pirang yang sedang kesal di hadapannya yang sialnya terlihat begitu menggairahkan di matanya.
" Aku tidak marah padamu Sasuke. Aku hanya sedang cemas. Aku takut Neji bisa menemukan jejak kita lalu mengejar kita ke sini. Lalu menangkapmu.. "
Ucapan Naruto itu memunculkan ide di otak kotor Sasuke..
" Mungkin jika kita bersembunyi di tengah hutan itu, Neji tidak akan menemukan kita. Lihat saja. Hutannya begitu lebat dan rapat. " ucap Sasuke sambil menunjuk ke arah hutan.
" Apa kau tidak takut? Mungkin saja di hutan itu ada banyak binatang buasnya kan? " tanya Naruto sambil memandangi wajah Sasuke.
" Bukankah kau bilang akan selalu di sampingku untuk melindungiku? Jadi untuk apa aku merasa takut kan? "
" Kau benar. Aku pasti akan melindungimu, Sasuke. " Jawaban Naruto itu kembali membuat Sasuke merasa berbunga-bunga.
Sasuke merasa senang saat Naruto memutuskan untuk menerima dan menjalankan idenya untuk bersembunyi di hutan. Bayangkan saja. Sasuke bisa berduaan bersama Naruto di tengah hutan yang sunyi tanpa ada seorang pun yang mengganggu mereka berdua. Bukankah rasanya seluruh hutan ini adalah milik mereka berdua. Sasuke benar-benar merasa bahagia saat berjalan sambil bergandengan tangan dengan Naruto menembus hutan rimbun itu.
Naruto benar-benar membuat Sasuke tersanjung dengan sikap protektifnya. Naruto membantu untuk menyibak semak dan ranting pohon yang menghalangi dan membuatkannya jalan saat mereka harus melewati semak rimbun. Naruto menggendongnya saat mereka melewati sungai, dan membersihkan sarang laba-laba yang menyangkut di rambutnya. Naruto juga bersedia membersihkan gua yang akan mereka gunakan untuk bermalam dan mencari kayu bakar tanpa membiarkan Sasuke membantunya.
Naruto menyalakan api dengan kayu-kayu kering yang tadi dikumpulkannya hingga suasana gua menjadi terang. Cahaya api unggun menyinari wajah Naruto dan membuat wajah Naruto terlihat tampan. Lihatlah wajah Naruto yang memerah dan berkeringat itu.. dan rambut pirangnya yang kini terlihat berantakan dan sedikit kusut yang membuat Naruto terlihat lebih manly.. Juga otot leher yang terlihat kokoh dan juga lengan kekar serta dada bidang yang basah oleh keringat itu.. Uhh.. Sasuke hampir ngiler melihatnya.. Dan sekarang dirinya berada di tengah hutan yang sunyi berdua dengan makhluk pirang yang sexy itu. Urghh! Hati Sasuke benar-benar tidak kuat.
Sasuke memandangi Naruto yang duduk di dekat api unggun setelah selesai memasang barikade di mulut gua. Sasuke bertekad akan membuat Naruto jatuh ke dalam pelukannya malam ini juga. Meskipun dengan cara licik dan kotor sekali pun.
Sasuke tersenyum saat Naruto meminum air dari botol yang diberikannya. Sasuke merasa cemas saat melihat Naruto sedikit mengernyit saat merasakan air itu mineral itu. Naruto bahkan sepertinya akan berniat memeriksa air itu dengan mendekatkannya ke api unggun. Sasuke harus segera mencari cara agar Naruto tidak menyadari dia telah mencampurkan obat di minuman itu.
" Benarkah? Bicara tentang panti asuhan aku jadi ingat dengan Inojin. Apakah dia masih tinggal di sana? " tanya Sasuke agar Naruto mengalihkan perhatiannya dari botol minumannya.
" Inojin? Dia sudah diadopsi oleh seorang pelukis terkenal yang menjadi juri saat Inojin menikuti lomba lukis. Saat itu Inojin tidak hanya memenangkan trophy pertama, tapi juga mendapatkan keluarga. Sayangnya saat itu aku tidak ada di sana untuk ikut merayakannya karena aku sudah tinggal di ibukota. Tapi aku bahagia jika adik-adikku bahagia. "
Sasuke menghela nafas lega melihat Naruto tidak lagi mencurigai rasa air mineral yang diminumnya.
" Benarkah? Padahal aku berencana untuk mengadopsi Inojin setelah kita menikah nanti. " jawab Sasuke dengan memasang tampang sedih.
" Kenapa kau berpikir kita akan menikah? Kita berdua ini kan laki-laki? "
Pertanyaan Naruto itu mencubit hati Sasuke.
" Memangnya kenapa kalau kita laki-laki? Bukankah kau menyukaiku? Tidak. Kau bilang kau mencintaiku kan, Naruto? " tanya Sasuke sambil beringsut mendekati Naruto.
" Kau pernah mengatakan bahwa kau mencintaiku kan? Naruto? " ucap Sasuke sambil menyentuh pipi Naruto.
Sasuke kecewa melihat Naruto berjengit kaget saat dia menyentuhnya. Sasuke juga bisa melihat wajah Naruto yang terlihat tidak nyaman saat berada di dekatnya.
" Maaf.. Mungkin aku hanya salah dengar saja saat itu. " ucap Sasuke dengan perasaan sedih dan juga kecewa.
Sasuke beringsut menjauhi Naruto. Sasuke melepas jaketnya lalu melebarkannya di lantai gua dan kemudian berbaring di atas jaket itu.
" Selamat malam, Naruto. " ucap Sasuke sebelum berbalik lalu memunggungi Naruto.
" Selamat malam. " jawab Naruto lirih sambil memandangi punggung Sasuke.
Sasuke merasa miris saat mendengar suara Naruto yang bisa Sasuke pastikan masih berada tempat duduknya semula di dekat api unggun. Naruto bahkan tidak berusaha untuk mendekatinya untuk sekedar menghiburnya. Sasuke mulai merasa putus asa. Awalnya Sasuke sudah merasa sangat bahagia saat mendengar Naruto mengucapkan cinta padanya. Tapi..
Kenapa sikap Naruto masih terlihat bahwa Naruto masih menjaga jarak terhadapnya? Apakah kata cinta yang diucapkan Naruto itu hanya kebohongan semata? Apakah keinginannya untuk bisa bersama Naruto itu hanya akan menjadi mimpi yang akan hilang saat dirinya bangun dari tidur dan membuka mata? Kenapa Tuhan tidak membiarkan dirinya merasakan kebahagiaan dengan menyatukannya dengan Naruto? Semua pertanyaan itu membuat perasaan Sasuke begitu sedih hingga dadanya terasa sesak.
Air mata Sasuke mengalir tanpa disadarinya. Dengan sekuat tenaga Sasuke menahan tangisnya. Dia tidak mau Naruto melihat dirinya yang sedang terlihat lemah. Sasuke tidak mau Naruto menganggap dirinya lebih rendah lagi.
Hati Sasuke begitu sedih dan kecewa. Bahkan obat perangsang itu pun gagal membuat Naruto jatuh ke dalam dekapannya. Apakah rasa cintanya kepada Naruto benar-benar hina dan kotor, sebuah aib dan juga sebuah bentuk penentangan terhadap takdir tuhan hingga penguasa langit membuat semua jalan tertutup baginya? Harapan Sasuke untuk bersama Naruto perlahan hancur. Apakah dirinya harus menyerah untuk mendapatkan Naruto?
Setelah beberapa lama akhirnya Sasuke pun terlelap karena merasa terlalu lelah secara fisik ditambah dengan semua kesedihan dan keputus asaannya. Dan mimpi buruk pun menghiasai tidurnya. Dia bermimpi ada jurang penuh api yang menyala menghalanginya dan Naruto. Saat Sasuke ingin menyeberangi jurang berapi itu, Naruto lebih dulu meloncat ke dalamnya. Sasuke menjerit dan menangis saat Naruto menghampirinya dengan tubuh dibalut api yang menyala.
Perlahan Sasuke terbangun dari tidurnya saat dia merasa ada sesuatu yang menyentuh bibirnya. Bukan! Bukan hanya sentuhan. Pertama ciuman, jilatan dan kuluman, lalu hisapan yang membuat Sasuke benar-benar bangun dari tidurnya. Mata Sasuke membola mendapati Naruto sedang.. menciumnya? Apakah ini mimpi?!
" Mmhhh.. Mphh! "
Sasuke tidak bisa berteriak protes karena Naruto membungkamnya dengan ciuman menuntutnya.
" Nghhh! Naru! Hhh! "
Sasuke kewalahan saat Naruto mendominasi mulutnya dengan lumatan, jilatan dan juga hisapannya. Bingung, heran, bahagia dan juga bergairah. Semua perasaan itu memenuhi kepala Sasuke saat Naruto menciumnya dengan kasar, sarat akan nafsu. Namun saat melihat sekilas botol minuman Naruto yang tergeletak di dekatnya dalam keadaan kosong, Sasuke langsung tau bahwa Naruto sedang dalam pengaruh obat perangsang yang dimasukkannya ke dalam minuman lelaki pirang itu.
Sasuke terkapar dengan nafas tersengal saat Naruto menghentikan ciumannya. Sasuke merasa tidak percaya saat melihat Naruto menatapnya dengan wajah penuh gairah. Sasuke dapat melihat bahwa Naruto menginginkannya. Menginginkan dirinya. Sasuke bahkan tidak peduli jika keinginan Naruto itu timbul dari alam bawah sadar Naruto dan hanya akibat efek dari obat perangsang yang sudah diminum Naruto.
Sasuke tersentak saat Naruto langsung membuka kemejanya dengan paksa dan langsung menghisap putingnya.
" Hahh! Naru! Mmhh! "
Sasuke mengerang dan melenguh nikmat saat Naruto menjilat, menghisap dan kadang menggigit putingnya, salah satu titik sensitifnya. Apakah Naruto sangat menyukai putingnya? Sasuke segera membusungkan dadanya, agar Naruto bisa mencumbu dan menikmati kedua putingnya sepuasnya. Sasuke meremas rambut pirang Naruto saat lelaki itu menghisap puting kanannya dengan kuat bagai bayi kelaparan. Rasa nikmat dari hisapan kuat itu membuat Sasuke melayang. Rasa bahagia saat melihat Naruto begitu menginginkannya membuat perasaannya membuncah, mendorongnya ke puncak kenikmatannya.
" Naru! Aku.. Akuhhhh! " lenguhan panjang Sasuke mengiringi pelepasannya. Sasuke langsung terkapar lemas. Sasuke hanya pasrah saat Naruto melepaskan semua celananya dan membuat tubuh bawahnya kini terekspos sempurna.
Sasuke memandangi Naruto yang terlihat bernafsu saat melihatnya dengan perasaan bahagia. Mata beriris biru itu terlihat berbinar melihat tubuh telanjangnya. Sasuke hanya bisa mengerang saat Naruto menggenggam kejantanan sekaligus kedua bolanya yang masih sensitif karena baru saja mengalami klimaks, sedikit menangkatnya untuk melihat lubang berkerut di bawahnya.
" Naru! Sakit! " Sasuke mengerang saat merasakan dua jemari panjang Naruto melesak masuk ke lubang analnya sekaligus. Naruto langsung mengeluarkan kedua jarinya yang membuat Sasuke bernafas lega. Namun tidak lama. Sasuke melotot kaget saat Naruto dengan cepat membuka zippernya dan membebaskan kejantanan besarnya yang sudah berdiri tegak.
" Aaaarghh! " teriakan kesakitan mengalun dari mulut Sasuke saat Naruto langsung melesakkan penis besarnya ke lubang anal Sasuke itu.
" Sakiit! Narutoo! Arghh! "
Sasuke berteriak dan mengerang, tapi Naruto seakan tuli dengan semua itu. Bahkan Naruto tidak merasa iba sedikit pun melihat air mata Sasuke yang mengalir membasahi wajah manis itu saat lubangnya yang masih kering menjadi lecet akibat dimasuki penis besar dan panjang Naruto tanpa persiapan apa pun. Naruto hanya ingin memanjakan penisnya dengan kenikmatan lubang anal Sasuke yang hangat dan ketat. Naruto menggerakkan pinggangnya, mengeluar masukkan penisnya ke lubang Sasuke dengan kasar dan brutal, memburu pelepasannya.
" Arhh! Sakiit! " Sasuke berteriak kesakitan saat Naruto mencengkeram pinggangnya dengan sangat kuat hingga kuku-kuku lelaki pirang itu menggores kulitnya hingga berdarah. Naruto menggerakkan pinggangnya sekuat tenaga, melesakkan penis besarnya jauh ke dalam lubang anal Sasuke.
" Ahhhh! " Lenguhan panjang lolos dari mulut Sasuke yang menganga dengan lidah menjulur saat ujung penis Naruto menyodok telak bagian prostatnya. Semua rasa sakit, perih dan panas di analnya menghilang. Rasa sakit dari cengkeraman Naruto di pinggangnya juga lenyap. Hanya kenikmatan yang tiba-tiba melanda seluruh indra perasa Sasuke.
" Ack! Naruuhh! Ahhh! " Sasuke hanya merasakan kenikmatan, matanya tidak bisa melihat apapun selain warna putih saat lima kali sodokan kuat ujung penis Naruto mengenai titik itu bertubi-tubi, hingga akhirnya dia kembali mencapai puncak untuk kedua kalinya.
Malam itu, di dalam gua di tengah hutan rimba itu, Sasuke membiarkan dirinya dicumbu dengan kasar dan brutal oleh Naruto yang sudah kehilangan akal dan logikanya karena terpengaruh obat perangsang yang dicampurkan Sasuke dalam air minumnya. Sasuke menikmati rasa sakit sekaligus perasaan nikmat dari setiap tusukan penis besar dan panjang Naruto yang keluar masuk lubangnya dengan gerakan kasar. Sasuke menikmati rasa perih dari hisapan dan gigitan Naruto yang meninggalkan jejak merah dan luka di kulit putihnya. Sasuke pun menikmati ciuman penuh gairah yang membuatnya berkali-kali hampir kehabisan nafas. Juga cengkraman dan cakaran Naruto di pinggang dan kedua tangannya. Sasuke menikmati semua itu.
Sasuke menikmati cumbuan kasar dan brutal Naruto dengan perasaan bahagia hingga air matanya mengalir deras membasahi wajahnya. Sasuke bahkan rela jika Naruto mencumbunya hingga dia sekarat sekalipun. Perasaan diinginkan oleh Naruto, seseorang yang selama ini hanya bisa Sasuke cintai dari jarak jauh itu menjadi candu bagi Sasuke.
Setelah mendapat penolakan dari Naruto selama bertahun-tahun, Sasuke bahagia saat melihat gairah dan nafsu yang terpancar di sepasang mata beriris biru Naruto saat menatapnya di tengah cumbuannya. Meskipun Sasuke sadar tatapan penuh gairah itu diberikan Naruto dalam keadaan tidak sadar. Namun jika hanya itu caranya agar Naruto mau menyentuhnya dan mencumbunya, Sasuke tidak akan keberatan. Dan kini Sasuke merasa terbang ke surga saat Naruto mencumbunya dengan penuh gairah dan nafsu yang besar. Naruto telah terjatuh dalam jebakannya. Dan Sasuke bersumpah akan mengikat Naruto agar lelaki pirang itu berada di sampingnya dan mereka akan selalu bersama selamanya.
02/08/20
TBC