webnovel

SILLY CURSE

Ada yang mengatakan jika takdir terjadi dengan sendirinya berkat semesta yang mengatur keseimbangan dunia. Beberapa orang bersyukur namun tak sedikit yang menuntut kekecewaan. Pernahkah terpikirkan jika takdir yang dilalui adalah hasil dari sebuah dadu yang terlempar? permainan dari dewa yang bahkan tak begitu penting dapat merubah hidup seseorang. Apakah itu suatu yang buruk atau memang begitulah takdir ? Wajah yang rupawan demgan postur tubuh tinggi atletis. Tentu saja membuat para gadis mengidam-idamkan kan Eugene Ahn. Bayangkan ketika kau berada di puncak kejayaan, mendapatkan pujian dari seluruh gadis. Tiba-tiba semuanya terbalik secepat balikan tangan. Eugene tertabrak saat ia berlari dari kejaran para gadis yang memujanya. Dan sosok gadis mungil tiba-tiba datang dan mengajukan pilihan konyol padanya. "kau akan di hidupkan kembali asalkan.. jadi wanita atau jadi anjing ?" Eugene Ahn yang takdir nya dipermainkan memilih berubah jadi wanita dari pada menjadi anjing. "AAAAA DIMANA BURUNGKUUU ?!" Eugene pemuda normal yang harus hidup dalam wujud seorang gadis merasa tersiksa di hari pertamanya. Ditambah pertemuannya dengan seorang gadis bernama Michelle yang kebetulan tak menyukai laki-laki. Apakah semuanya berjalan lancar bagi Eugene ? sanggup kah ia menjalani hidupnya sebagai seorang gadis ? bagaimana jika kejadian ini membuat Eugene merasakan cinta pertamanya ? PADA MICHELLE ?!!

JieRamaDhan · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
380 Chs

Pilihan Paling Sulit

"Hentikan."

"Apanya?"

"Kakimu, berhenti bergerak gelisah. Kau membuatku terganggu."

"Maaf!"

Eugene segera memaku tangan tepat di atas lutut. Berusaha menghentikan gerakan tersinkronasi dari telapak kaki hingga lutut. Naik turu, atau bergerak ke kiri dan kanan. Syaraf-syarafnya reflek melakukan itu, meski otak sama sekali tak menghendaki. Ayolah, mana mungkin dia dengan sengaja mempermalukan dirinya sendiri.

"Maaf, aku malah terlihat lebih gugup darimu.."

Uap putih tipis keluar dari sela-sela mulut Michelle yang terbuka kecil, Eugene memperhatikan dari ekor mata. Tak mau melewatkan sedetikpun waktu tanpa melihat pahatan sempurna bak dewi kecantikan. Barangkali bukan hanya salju yang sebentar lagi akan mencair, awal musim semi juga turut mencairkan hatinya. Lagi dan lagi dia tak bisa menghapus perasaannya pada Michelle.

"Bukan hanya kau saja yang gugup," Michelle menoleh. "Aku juga sangat gugup."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com