Leony merasa sedikit tenang sekarang karena mendengar ucapan Dika. Pria itu selalu saja bisa membuatnya seperti ini. Alhasil, ia pun jadi tak terlalu memikirkan masalah tadi yang hanya membuatnya semakin takut saja.
"Makasih ya, Dik, kamu udah berjuang demi cinta kita."
"Aku akan terus berjuang buat kamu, Ony. Sampai kapan pun, aku gak akan pernah lepasin kamu," ucap Dika sambil tersenyum.
"Iya, aku percaya kok sama kamu."
"Hmm, aku sebentar lagi mau pulang. Gak apa-apa kan, sayang?" tanya Dika.
"Ya gak apa-apa, Dik. Kamu istirahat ya di rumah habis itu."
"Iya sayang."
Sebelum Dika pulang, ia terlebih dulu ingin berpamitan dengan Mira. Leony pun memanggilkan sang Mami di dalam kamar. Ia menunggu beberapa saat di ruang tamu.
"Dika mau pulang, ya?" Mira bertanya pada Dika. Ia bersama dengan Leony datang dari kamar.
"Iya, Mi. Aku mau pulang dulu." Dika pun mencium punggung tangan sang Mami.
"Ya udah kalau gitu, hati-hati di jalan ya."
"Siap, Mi."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com